Komodo Berkeliaran di Golo Mori Labuan Bajo, Ini Penjelasan BBKSDA
Seekor komodo terekam kamera berkeliaran di Golo Mori, Manggarai Barat, NTT. Lokasi penampakan komodo itu berjarak 11 Km dari Cagar Alam Wae Wuul.
Seekor komodo terekam kamera berkeliaran di Golo Mori, Manggarai Barat, NTT. Lokasi penampakan komodo itu berjarak 11 Km dari Cagar Alam Wae Wuul.
Komodo Berkeliaran di Golo Mori Labuan Bajo, Ini Penjelasan BBKSDA
Video berdurasi 24 detik yang direkam warga menunjukkan seekor komodo berukuran sedang terlihat berjalan di bagian tebing yang sudah terlindungi geomat dari potensi longsor. Komodo itu terlihat berjalan naik hingga ke puncak tebing.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT merespons video ini. Mereka menyatakan kawasan Golo Mori juga merupakan salah satu habitat komodo di luar kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dengan populasi mencapai 5-12 ekor komodo.
"Yang dijumpai di video kemarin itu bukan komodo yang berasal dari tempat lain. Komodo yang dijumpai itu memang habitatnya di situ, bukan berasal dari kawasan lain."
Kepala BBKSDA NTT Arief Mahmud, Senin (7/8).
Berdasarkan identifikasi petugas atas penampakan fisik pada video, dapat dipastikan bahwa satwa tersebut adalah komodo.
Lokasi penampakan komodo itu merupakan akses jalan menuju kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Golo Mori yang dibangun pada tahun 2022 hingga 2023 dan diresmikan Presiden Joko Widodo untuk fasilitas Asean Summit, namun dibatalkan.
Arief Mahmud menambahkan, jarak lokasi kemunculan komodo dengan Cagar Alam Wae Wuul adalah 11 kilometer dan cukup jauh untuk jelajah harian. Jarak tersebut juga lebih dari nilai home range komodo.
Kawasan konservasi habitat komodo terdekat adalah Pulau Rinca di TN Komodo, namun dibatasi laut yang cukup jauh, yakni kurang lebih lima kilometer.
Berdasarkan monitoring menggunakan kamera trap, pada ekspedisi komodo di Flores tahun 2015-2018, dari 346 kamera yang dipasang terdapat 85 kamera yang memotret keberadaan komodo, termasuk di Golo Mori.
Masyarakat maupun pekerja KEK Golo Mori diimbau untuk membatasi aktivitas yang berpotensi memicu konflik satwa dengan manusia, seperti berwisata tanpa guide maupun menyimpan makanan komodo.