Sejarah 20 Mei, Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional
Anggota dari organisasi Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura.
Kebangkitan nasional merupakan salah satu tahap yang krusial.
Sejarah 20 Mei, Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional
- Sejarah Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, Peran Besar Lahirnya Kongres Sumpah Pemuda
- Peristiwa 19 Agustus 1945: Sidang PPKI Kedua Momen Penentuan Keputusan Penting, Berikut Sejarah dan Hasilnya
- Mengukir Sejarah, Kirab Bendera Pusaka dari Jakarta ke IKN
- Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib, Ini Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia yang Sempat Jadi Polemik
20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan itu merupakan kebangkitan bangsa Indonesia yang mulai memiliki rasa kesadaran nasional ditandai dengan berdirinya Boedi Utomo tanggal 20 Mei 1908.
Berdirinya organisasi Boedi Oetomo yang digagaskan pertama kali oleh Dr Wahidin Sudiro Husodo ini hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial budaya. Organisasi ini mendirikan sejumlah sekolah yang bernama Boedi Oetomo yang bertujuan untuk berusaha memelihara serta memajukan kebudayaan Jawa. Anggota dari organisasi Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura.
Namun sejak tahun 1915 organisasi Boedi Oetomo mulai bergerak di bidang politik. Gerakan nasionalisme Boedi Oetomo yang berciri politik disebabkan oleh berlangsungnya Perang Dunia I.
Peristiwa Perang Dunia I mendorong pemerintah kolonial Hindia-Belanda memberlakukan milisi bumiputera, yaitu wajib militer bagi warga pribumi. Dalam perjuangannya di bidang politik, Boedi Oetomo memberi syarat untuk pemberlakuan wajib militer tersebut.
Syarat tersebut adalah harus dibentuk terlebih dulu sebuah lembaga perwakilan rakyat (Volksraad). Usul Boedi Oetomo disetujui oleh Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum sehingga terbentuk Volksraad pada tanggal 18 Mei 1918.
Di dalam lembaga Volksraad terdapat perwakilan organisasi Boedi Oetomo, yaitu Suratmo Suryokusomo. Menyadari arti penting organisasi bagi rakyat, maka pada tahun 1920 Boedi Oetomo mulai menerima anggotanya dari masyarakat biasa.
Dengan bergabungnya rakyat biasa ini, menjadikan Boedi Oetomo menjadi sebuah organisasi pergerakan rakyat. Sejak tahun 1930, Boedi Oetomo membuka keanggotaannya untuk seluruh rakyat Indonesia. Dengan seiringnya waktu, dalam bidang politik Boedi Oetomo mempunyai cita-cita untuk membuat Indonesia merdeka.
merdeka.com
Dengan hal ini Boedi Oetomo berubah menjadi sebuah organisasi dengan tujuan nasionalisme untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia tersebut, pada 1935, Boedi Oetomo bergabung dengan Partai Bangsa Indonesia (PBI) yang didirikan oleh Dr Sutomo.
Kemudian dari dua organisasi ini melebur menjadi satu dalam partai Indonesia Raya (Parindra) yang diketuai oleh Dr. Sutomo.
Namun menurut beberapa sumber, kebangkitan nasional sebenarnya berawal dari berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu.
Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam. Jadi untuk memperingatinya, sekarang setiap tanggal berdirinya Boedi Oetomo yakni 20 Mei 1908, di peringati sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Makna Kebangkitan Nasional Terbentuknya negara Indonesia ini tentu dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa, yang bangkit atas rasa nasionalisme. Karena dalam sejarah Indonesia, kebangkitan nasional merupakan salah satu tahap yang krusial dalam pembentukan negara bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu Kebangkitan Nasional merupakan tonggak sejarah bangsa Indonesia yang harus dipelajari, dipahami, yang kedepannya harus bisa dijadikan inspirasi dalam membangun bangsa untuk mewujudkan cita-cita hidup berbangsa.