Sejarah Kedahsyatan Letusan Gunung Krakatau dan Tsunami Banten
Letusan Gunung Krakatau sangat mengerikan sepanjang sejarah. Hampir sama mengerikan seperti tsunami Banten waktu sekarang.
Letusan anak Gunung Krakatau akhir pekan lalu sangat dahsyat. Letusan itu menyebabkan tsunami Banten. Banyak korban jiwa berjatuhan.
Sejarah amukan Gunung Krakatau memang dahsyat. Pada Agustus 1883, Gunung Krakatau mengamuk mengeluarkan letusan dahsyat. Letusan Gunung Krakatau berhasil meluluhlantakkan satu pulau yang berada di tengah-tengah Selat Sunda. Bahkan letusan Gunung Krakatau juga mengguncang dunia.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
Waktu itu Dahsyatnya letusan Gunung Krakatau menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Bencana alam tersebut menjadi letusan gunung berapi yang sangat mengerikan sepanjang sejarah. Hampir sama mengerikan seperti tsunami Banten waktu sekarang. Berikut dahsyatnya letusan Gunung Krakatau:
Ledakan Dahsyat Tahun 1883
Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat pukul 10.20, terjadi ledakan pada gunung tersebut. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern.
Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat terekam dalam sejarah.
Terjadi Tsunami Dahsyat
Ledakan Krakatau juga menimbulkan bencana lain, yaitu tsunami. Tsunami naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.
Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak di Kota Cilegon hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan (Ujung Kulon serta Sumatera Bagian selatan). Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat.
Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer.
Merubah Iklim Dunia
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.
Letusan Krakatau juga menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Rata-rata suhu global turun 1,2° C. Pola cuaca tetap tak beraturan selama bertahun-tahun, dan suhu tidak pernah normal hingga tahun 1888.
Munculnya Anak Gunung Krakatau
Setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau. Gunung Anak Krakatau menjadi salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia. Beberapa kali Gunung Anak menunjukkan aktivitasnya, terbaru erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Sabtu (22/12).
Pada 22 Desember, secara visual, teramati letusan dengan tinggi asap berkisar 300 - 1500 meter di atas puncak kawah. Secara kegempaan, terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo overscale (58 mm). Pada pukul 21.03 WIB terjadi letusan, selang beberapa lama tsunami melanda wilayah Selat Sunda, seperti Pandeglang, Banten dan Lampung.
(mdk/has)