Sekap dan kuras harta korban, dua perampok di Lahat didor polisi
Pelaku memaksa istri korban menunjukkan simpanan uang miliknya. Uang korban sebanyak Rp 190 juta diambil pelaku. Ada juga sepeda motor, surat-surat penting, dan barang dagangan turut dibawa kabur.
Berakhir sudah pelarian dua dari tiga perampok sadis di Lahat, Sumatera Selatan. Keduanya berhasil ditangkap polisi. Kaki pelaku didor lantaran berusaha menembak petugas kepolisian.
Kedua pelaku adalah Er Nawan (42) dan Firhandi alias Ali (39). Keduanya warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Lahat. Polisi masih memburu pelaku lain berinisial SM (38) yang beralamat di Desa Muara Danau, Kecamatan Tanjung Tebat, Lahat.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kapan O ditangkap? Ia ditangkap saat tengah bekerja di pabrik tahu di Kampung Parit Timur, Desa Banjarsari Timur, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
Perampokan itu dilakukan terhadap keluarga Irhamuddin (37), warga Desa Gunggul Bute, Kecamatan Kota Agung, Lahat, Minggu (2/9) malam. Ketiga pelaku masuk rumah melalui pintu belakang. Mendengar suara seperti pintu terbuka, korban dan istrinya terbangun den mengecek rumah. Ketika itulah, korban bertemu dengan para pelaku yang sudah di dalam rumahnya.
Dengan ancaman senjata tajam dan pistol rakitan, para pelaku meminta korban tidak teriak. Pelaku menyekap dan mengikat tubuh korban menggunakan kain.
Selanjutnya, pelaku memaksa istri korban menunjukkan simpanan uang miliknya. Uang korban sebanyak Rp 190 juta diambil pelaku. Ada juga sepeda motor, surat-surat penting, dan barang dagangan turut dibawa kabur.
Beruntung, para korban tidak mendapatkan kekerasan. Kawanan pelaku langsung pergi meninggalkan para korban dalam kondisi tangan terikat dan mulut disekap.
Kapolres Lahat melalui Kasatreskrim AKP Satria Dwi Darma mengatakan, petugas awalnya meringkuk tersangka Er Nawan, Jumat (28/9) dini hari. Tersangka bermaksud menembak menggunakan pistol rakitan hingga akhirnya dilumpuhkan petugas.
Satu jam kemudian, polisi menangkap tersangka Firhandi di Desa Pulau, Kecamatan Pajar Bulan. Tersangka juga ditembak di bagian kakinya karena berusaha melarikan diri.
"Dini hari tadi kita menangkap dua perampok yang mengikat dan menyekap korban Irhamuddin, mereka kita tembak karena melawan dan melarikan diri," ungkap Satria, Jumat (28/9).
Dalam penangkapan itu, petugas mengamankan banyak barang bukti. Diantaranya, sepucuk pos rakitan beserta empat butir peluru, senjata tajam, beberapa perhiasan emas, tiga unit sepeda motor, dan uang tunai sebesar Rp 3,7 juta hasil rampokan.
"Para tersangka kita kenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana di atas tujuh tahun penjara. Petugas masih memburu satu pelaku lain, identitasnya sudah diketahui," ucapnya.
Baca juga:
Pelajar SMP dibegal, tubuh luka sayat dibuang ke sungai
Perampok berkolor & bertopeng ngacir dikejar warga usai beraksi di rumah bos tempe
Polisi tangkap dua pemuda yang perkosa siswi SMA di semak belukar
Cerita orang-orang yang pura-pura mati untuk mengelabui penjahat
Terlibat aksi perampokan, 3 anggota geng motor XTC di Karawang diringkus polisi
Terungkap, pembunuh pasutri di Balikpapan utang judi online Rp 50 juta