Sekolah di Tangsel masih banyak pungli
Sekolah di Tangsel masih banyak pungli. Oki menjelaskan, meski penelitian yang dilakukan bukan untuk memberikan penilaian keseluruhan sekolah di Tangsel, namun mengonfirmasi bahwa masih ada pungli sekolah.
Divisi Riset Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) Oki Anda mengatakan pungutan liar di sekolah di Tangerang Selatan masih kerap terjadi. Oki menjelaskan, meski penelitian yang dilakukan bukan untuk memberikan penilaian keseluruhan sekolah di Tangsel, namun mengonfirmasi bahwa masih ada pungli sekolah.
"Sekolah yang kami teliti 15 Sekolah, terbagi menjadi 5 sekolah dasar, 5 sekolah menengah pertama, dan 5 sekolah menengah atas atau kejuruan," kata Oki, Selasa (21/3).
Oki mengatakan skema pertanyaan kepada narasumber mencakup proses dari penerimaan, pendaftaran, pembelajaran, kenaikan kelas, daftar ulang, perpisahan, sumbangan-sumbangan, biaya fasilitas dan kegiatan lainnya. Dari 5 sekolah dasar yang menjadi objek penelitian, papar Oki, di SDN Benda 1 paling banyak ditemukan pungli, yaitu ada 13 pungutan.
Sementara untuk tingkat SMP, di SMPN 9 Kota Tangsel dan SMPN 4 Kota Tangsel juga paling banyak ditemukan pungli, yaitu 13 pungutan. Untuk tingkat SMA, 18 pungutan ditemukan di SMAN 6 Kota Tangsel.
"Pungutan tersebut dalam bentuk beragam, namun paling tinggi adalah buku LKS sebanyak 60 persen dan buku paket 72,5 persen untuk komponen yang ditanggung dari BOS atau BOSDA. Sementara pungli lainnya yang paling tinggi adalah berupa Kurban sebanyak 77,5 persen," jelasnya.
Dari hasil penelitian tersebut, TRUTH merekomendasikan yaitu mewajibkan setiap sekolah untuk melaporkan penggunaan anggaran secara terbuka. Serta Pemkot Tangsel untuk menindaklanjuti hasil temuan tersebut.
"Rekomendasi kami agar Pemkot Tangsel menindaklanjuti hasil temuan ini dengan melakukan investigasi lebih mendalam serta memberikan sanksi bagi pelaku yang terbukti," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan pihaknya senantiasa menerima masukan dari berbagai elemen. Apalagi oleh para anak muda yang fokus terhadap pemberantasan korupsi dan pungutan liar.
"Akan saya cek kebenarannya, tetapi saya belum menerima laporan dari mereka (TRUTH/ICW). Namun, setelah rapat selesai saya akan tanyakan dan mengecek pungutan apa saja," katanya.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Dataran Tinggi Antartika Timur? DATARAN TINGGI ANTARTIKA TIMUR Para peneliti memeriksa kembali data satelit yang diambil dari punggung bukit di lapisan es Antartika yang sebelumnya mencapai minus 93 derajat Celcius. "Ini tampaknya menjadi batas seberapa dingin di permukaan Bumi."
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
-
Apa yang diciptakan oleh siswa SDN 3 Kota Tangerang? Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Tangerang, berinovasi menciptakan cairan abate dari daun jeruk.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Baca juga:
Fakta-fakta pungli di Terminal Palaran Samarinda
Pungli Kades di Mojokerto, modusnya bisa percepat urus surat nikah
Kepala sekolah dan 3 guru SMP tarik pungli dana bantuan siswa miskin
Palak urus KTP, calo dan pegawai Disdukcapil Indragiri ditangkap
Dua pegawai honorer Dishub Kutai ditangkap tim saber pungli