Seorang korban Sinabung terkena luka bakar di kaki segera diamputasi
Hal itu harus secepatnya dilakukan, mengingat kaki korban semakin membusuk.
Seorang warga Desa Gamber, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, berinisial CBT (63) warga Desa Gamber. Korban terkena awan panas erupsi Gunung Sinabung saat ini masih dirawat di RSUP H Adam Malik Medan, rencananya segera diamputasi.
"Kita cuma menunggu izin persetujuan operasi dari pihak keluarga CBT, hal ini harus secepatnya dan mengingat kaki korban semakin membusuk," ujar Kabid Pelayanan Medis RSUP H Adam Malik Medan, dr Qodri Fauziah Tanjung, Senin (23/5).
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Siapa yang dipercaya mendiami Gunung Sinabung? Di Gunung Sinabung, terdapat cerita soal penunggu yang dipercaya golongan Jin Ifrit yang memiliki postur setinggi 3.000 kilometer.
Qodri menambahkan, di bagian kaki korban mengalami luka bakar serius hingga mencapai 60 persen. Bila terus dibiarkan dapat membahayakan keselamatan dirinya.
Sebab itu, kata Qodri, tim medis RSUP Adam Malik Medan telah menyarankan kepada pihak keluarga korban agar CBT secepatnya dilakukan operasi amputasi.
"Hal ini sudah disampaikan kepada keluarga korban. Namun hingga saat ini (Senin,23/5) pukul 12.30 WIB, surat izin persetujuan belum ada kita terima," ucap Qodri.
Lanjut Qodri menjelaskan, dalam pelaksanaan operasi itu tim dokter RSUP Adam Malik Medan harus terlebih dahulu minta izin ke keluarga korban.
"Korban CM hanya mengalami luka bakar mencapai 30 persen di bagian kaki, tangan, badan, dan saat ini mulai kelihatan stabil," terangnya.
Tim medis yang terdiri dari tenaga ahli RSUP Adam Malik Medan terus berusaha dengan daya kemampuan mereka untuk menyembuhkan kedua korban luka bakar tersebut.
"Tim dokter hingga kini terus merawat intensif kedua korban. Dan dalam satu kali 24 jam terus dipantau segala perkembangan kondisi korban," imbuhnya dikutip dari Antara.
Sebelumnya, empat warga Desa Gamber, Kabupaten Karo, korban terkena awan panas erupsi Gunung Sinabung, Sabtu (21/5) pukul 17.48 WIB dirawat di RSU Efarina Etaham, Berastagi, Sabtu, (21/5) sore dan kemudian malam dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan, Keempat korban itu, yakni IS (57), ES (55), CBT (63) dan CM (73) adalah warga Gamber.
Namun, dua orang diantaranya, ES (55) dan IS (57) mengalami luka bakar 80 hingga 90 persen tidak dapat tertolong dan meninggal dunia di RSUP H Adam Malik Medan.
Tim medis RSUP H Adam Malik Medan telah berusaha menyelamatkan kedua korban, namun tidak tertolong lagi.
Sementara, sembilan warga Desa Gamber, Kabupaten Karo, korban terkena awan panas erupsi Gunung Sinabung, Sabtu, (21/5) pukul 17.45 WIB, dan tujuh meninggal dunia dan dua mengalami luka serius.
Tujuh meninggal dunia, yakni Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17), Leo Perangin-angin (25), Nanin br Sitepu (50), Mulia Ginting (45), Ibrahim Sembiring (57) dan Ersada Ginting (55).
Sedangkan dua korban kritis, yakni Cahaya br Tarigan (63) dan Cahaya Milala (73) dirawat di RSUP H Adam Malik Medan.
(mdk/cob)