Seorang santri di Ogan Ilir tewas tak wajar, ditemukan banyak luka lebam
Seorang santri kelas dua Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Raudhatul Ulum di Desa Sakatiga, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, FJH (14) ditemukan tewas di asrama. Merasa ada kejanggalan, keluarga pun meminta jenazah korban dilakukan autopsi.
Seorang santri kelas dua Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Raudhatul Ulum di Desa Sakatiga, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, FJH (14) ditemukan tewas di asrama. Merasa ada kejanggalan, keluarga pun meminta jenazah korban dilakukan autopsi.
Orang tua korban, Soharudin (40) melaporkan kasus ini ke polisi. Dia berharap, penyebab kematian anaknya dapat terbongkar dengan jelas.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Omar melamar Anggika? Omar Armandiego Soeharto dan Anggika Bolsterli membagikan momen yang sangat ditunggu-tunggu pada Minggu (03/12/2023) melalui akun Instagram pribadi mereka, @omararmandiego dan @anggikabolsterli.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Siapa pencipta kesenian Ogleg? Tokoh penciptanya adalah Rubikin Noto Sunaryo, pria asal Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
Soharudin mengatakan, keluarga menemukan banyak kejanggalan terkait kematian anaknya. Kejadian berawal saat pengurus pondok menghubungi keluarga bahwa korban tengah sakit keras.
Keluarga pun datang untuk membawanya ke rumah sakit. Begitu tiba di pondok, korban sudah terbujur kaku. Ternyata dia tewas sebelum keluarganya datang.
"Kami disuruh minta datang, anak saya sakit keras. Tapi ternyata sudah meninggal di asrama," ungkap Soharudin saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Selasa (23/10).
Jasad korban pun dibawa ke rumah duka di Desa Muara Kunjung, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin. Saat korban dimandikan, keluarga menemukan kejanggalan kedua.
Di tubuhnya terdapat banyak luka lebam. Seperti di punggung, lengan dan kepala bagian belakang. Keluarga menduga luka itu akibat benda tumpul.
"Kalau melihat kondisi seperti itu kematiannya tidak wajar, ada apa-apa," kata dia.
Keluarga pun meminta kejelasan dari pengurus pondok. Namun, jawaban yang diterima tidak jelas dan disinyalir menutupi sesuatu.
"Mereka jawab anak saya sakit, tapi tidak dijelaskan sakit apa, kapan dia sakitnya, diobati apa tidak, tidak jelas semua, cuma ngotot bilang sakit. Lagi pula anak saya tak pernah ada riwayat sakit parah," kata dia.
Oleh karena itu, keluarga meminta Rumah Sakit Bhayangkara melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Dengan demikian, penyebab kematian anaknya dapat terungkap secara jelas.
"Kami ingin tahu penyebabnya. Kalau karena sakit, sakit apa, tapi kalau ada kekerasan kami minta diusut tuntas," harap dia.
Baca juga:
Tragis, balita di Jakut tewas terkunci dalam mobil tetangga
Balita di Penjaringan ditemukan tewas terperangkap di dalam mobil
Mayat kaki terputus di parit gegerkan warga Pelalawan
WNA Inggris di Depok ditemukan istri tak bernyawa di ruang keluarga
Diduga hanyut, pria tanpa identitas ditemukan tewas di pintu air Kalimalang
Mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan tertelungkup di Sungai Musi