Serang Warkop saat Pejabat Polrestabes Makassar Sedang Ngopi, 5 Preman Ditangkap
Video penyerangan yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal di sebuah warung kopi (warkop) di bilangan Jalan Pengayoman, Kota Makassar, viral di media sosial (medsos).
Video penyerangan yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal di sebuah warung kopi (warkop) di bilangan Jalan Pengayoman, Kota Makassar, viral di media sosial (medsos).
Aksi penyerangan yang dilakukan preman tidak jadi dilakukan karena di dalam warkop terdapat polisi bahkan Kepala dan Wakil Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
-
Apa yang ditunjukkan oleh kepala desa dalam video viral tersebut? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @infogrobogan.id pada Selasa (17/10), tampak seorang pria sedang memamerkan uang. Diketahui pria itu merupakan seorang kepala desa di Grobogan.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Wakil Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar Komisaris Jufri Natsir membenarkan peristiwa penyerangan itu. Jufri mengaku saat itu dirinya bersama Kasatreskrim, AKBP Reonald TS Simanjuntak dan personel Jatanras sedang ngopi di Warkop Dokter Kopi seusai melakukan kegiatan.
"Saat itu tiba-tiba tukang parkir masuk dan mengaku dikejar sejumlah orang menggunakan busur. Bahkan ada satu orang yang sudah pasang busur," ujarnya kepada wartawan, Selasa (8/11).
Para pelaku tidak sadar jika warkop tersebut juga sering didatangi anggota polisi untuk ngopi. Saat itu pula anggota Satreskrim lainnya secara refleks mengeluarkan senjata api. Bahkan, terdengar suara tembakan peringatan yang dikeluarkan saat itu.
"Anggota Jatanras yang juga di lokasi lalu mengejar mereka," kata dia.
Pelaku Masih di Bawah Umur
Terpisah Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Lando KS mengaku pihaknya telah menangkap lima orang pelaku penyerangan Warkop Dokter Kopi. Kelima pelaku diamankan sesaat setelah penyerangan.
"Pelaku rata-rata masih di bawah umur. Bahkan ada yang masih umur 14 tahun," kata dia.
Lando menjelaskan motif penyerangan dilakukan kelima pelaku yakni perseteruan gara-gara lahan parkir. Dia menyebutkan kronologi berawal kelima pelaku mengejar tukang parkir Pasar Segar.
"Tukang parkir yang dikejar ini lari dan masuk ke Warkop Dokter Kopi. Kebetulan teman-teman petugas sedang ngopi di situ," ujar Lando saat dikonfirmasi, Selasa (8/11).
Para pelaku mengaku tidak bermaksud menyerang warkop tersebut. Mereka berseteru karena memperebutkan lahan parkir. Hanya, rival mereka melarikan diri meminta pertolongan ke pengunjung warkop.
"Pengunjung warkop itu ternyata teman-teman di Satreskrim yang sedang bersantai habis tugas. Mereka ngopi, lalu ada orang datang minta tolong. Ia dikejar lima orang sambil bawa busur," jelasnya.
Lando mengaku tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa busur dan anak panah yang digunakan para pelaku.
"Sudah diamankan beserta barang bukti berupa busur. Pelaku sementara diperiksa," ungkapnya.
(mdk/yan)