Seruan Ini yang buat Perusuh Aksi 21-22 Mei di Sarinah Makin 'Panas'
"PMJ menggunakan metode scientific investigation, menggunakan face recognition, ini memerlukan waktu, harus diperiksa satu per satu (data visualnya)," jelas Dedi.
Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo telah mengidentifikasi komandan perusuh pada aksi 21-22 Mei 2019 di sekitaran Gedung Bawaslu Jakarta. Menurut hasil investigasi Polri lewat 704 data visual yang bersumber dari CCTV, ada tiga narasi yang kerap digunakan oleh komandan perusuh ini.
"Bakar, lempar, dan serang, itu narasi yang disebutkan. Jadi apabila (berhasil) diamankan maka diketahui layer di atasnya," Dedi di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
-
Kapan Balayei di Lubuk Sakti diadakan? Balayei di Lubuk Sakti merupakan rangkaian Kenduri Swarnabhumi yang dilaksanakan di Dusun Empelu, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Muaro Bungo, Selasa (17/10), bertepatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Muaro Bungo.
-
Dimana letak Babancong? Berdasarkan konsep tata kota Belanda, Babancong merupakan unsur yang ada di alun-alun, dan berada di halaman depan pendopo bupati.
-
Dimana letak Kabupaten Batu Bara? Salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatra Utara ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan.
-
Kapan Museum Balaputera Dewa diresmikan? Awal mula pembangunan museum ini dimulai pada tahun 1978 dan diresmikan pada 5 November 1984.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Mengapa Situs Candi Watu Pawon dinamai demikian? Karena yoni tersebut letaknya miring, bentuknya tampak seperti tungku, yang dalam Bahasa Jawa disebut pawon. Itulah kenapa situs tersebut dinamakan Watu Pawon.
Dedi menerangkan, kejadian 21-22 terbagi atas dua segmen. Segmen pertama adalah kelompok unjuk rasa damai. Segmen dua, adalah kelompok perusuh melakukan penyerangan. Saat ini, sebanyak 447 massa dinyatakan sebagai tersangka. Sebagian besar dari mereka telah naik ke tingkat kejaksaan untuk disidangkan.
"PMJ menggunakan metode scientific investigation, menggunakan face recognition, ini memerlukan waktu, harus diperiksa satu per satu (data visualnya)," jelas Dedi.
Seperti dijelaskan Polri sebelumnya, bahwa aksi 21-22 Mei terjadi karena telah dirancang sedemikian rupa. Kerusuhan pecah bukan semata aksi spontanitas massa, melainkan ada aktor-aktor sebagian di antaranya masih diburu.
Beberapa hal telah teridentifikasi Polri jauh sebelum aksi, seperti penangkapan terorisme JAD di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bekasi. Polri juga menemukan pengakuan salah satu Jihadis Abu Hamzah yang menyatakan akan melakukan penyerangan 21-22 ketika massa berkumpul.
Kemudian, Polri juga telah mengendus sejumlah kelompok lain diluar kelompok terorisme yang diduga ingin memanfaatkan momentum dengan menciptakan martir. Karenanya Polri dengan sigap melakukan penangkapan terhadap Tersangka S yang menyelundup senjata dari Aceh ke Jakarta, dan Tersangka KZ yang diduga bermain bersama enam tersangka lainnya dengan penyitaan 4 senjata api rakitan yang sebagai alat bukti.
Reporter: Muhammad Radityo
Baca juga:
Mabes Polri Sebut Brimob Keroyok Andi Bibir Karena Komandannya Kena Panah Beracun
Polisi Beberkan Ciri Penembak Harun Saat Kerusuhan Demo 22 Mei
Polri Beberkan Hasil Investigasi Kasus Kericuhan 21-22 Mei
Polisi Sebut Dua Korban Demo 22 Mei Tewas Ditembak dari Jarak Dekat
Ombudsman akan Rilis Temuan Investigasi Kerusuhan saat Aksi 21-22 Mei
Wiranto Sebut Proses Hukum Tersangka yang Penahanannya Ditangguhkan Tetap Jalan