Serunya perang lempar tomat di Bandung
Panitia telah menyiapkan 1,5 ton tomat.
Musik tradisional khas Sunda mengumandang lewat soundsystem yang berdiri di depan panggung, Jalan Cikareumbi, RT03/RW 03, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Musik tersebut sebagai petanda perang tomat tahunan akan dimulai.
Para pasukan inti perang tomat sudah mengenakan topeng, tameng, dan keranjang yang semuanya terbuat dari bambu. Mereka mengenakan pakaian adat hitam-hitam.
Pasukan khusus perang tomat tersebut berkumpul di dua titik. Titik pertama tepat di depan panggung, pasukan lain berada di seberang panggung. Sementara kaum mojang dan ibu-ibu sudah berdandan seperti penari. Mereka mulai menari diiringi lagu “kembang tanjung”, lagu khas yang biasa dipakai dalam ritual kebudayaan warga Jawa Barat.
Tidak ketinggalan, warga tua muda ikut menari. Mereka menikmati sajian musik yang dibawakan nayaga dan sinden. Sedangkan panitia perang tomat sudah menyiapkan keranjang-keranjang tomat busuk yang disimpan di beberapa titik sepanjang Jalan Cikareumbi yang akan menjadi arena perang tomat.
Salah seorang panitia yang juga pasukan khusus perang tomat, Suhenda, 38 tahun, menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan 1,5 ton tomat busuk untuk perang tomat. Ratusan warga tampak antusias menyaksikan ritual tahunan tersebut dari halaman-halaman rumah mereka yang dibatas tali penuh dengan gantungan makanan dan sayuran.
Tiba-tiba tarian berhenti, entah siapa yang mulai, tomat-tomat busuk mulai bertebaran di udara mengarah pada kerumunan warga yang menari. Para pasukan khusus perang tomat tak tinggal diam, mereka mulai membalas serangan, kepada siapa pun yang ada di depannya.
Konsentrasi ratusan warga yang asyik menari mulai buyar. Mereka mulai menuju keranjang-keranjang tomat untuk membalas lemparan. Perang tomat pecah, dengan musuh tidak jelas. Siapa ada di depan dihajar.
Pasukan khusus perang tomat berada jauh dari panggung, mulai merangsek maju sambil melemparkan tomat-tomat busuk yang warnanya merah tua, kuning dan beberapa masih mentah.
Anak-anak hingga kakek-kakek tidak kalah gesit melakukan serangan. Tapi mereka juga menjadi sasaran tembak yang empuk. Jika sasaran lempar kena sasaran, mereka tertawa-terpingkal-pingkal. Semuanya tertawa dalam perang tomat ini.
Ada juga warga yang hanya nonton menjadi sasaran tembak. Perang itu tampak seperti hujan tomat yang mengarah ke kepala, wajah, tubuh, hingga rumah-rumah warga. Wartawan yang meliput tetap menjadi sasaran “peluru” nyasar.
Sekitar 30 menit warga berada di arena perang tomat sudah basah oleh cairan tomat yang merah seperti saus. Buah-buah tomat yang tadinya berada di keranjang, sudah berserakan memenuhi jalan. Dengan sendirinya acara perang tomat selesai. Giliran panitia sibuk membersihkan jalan yang banjir tomat.
Salah seorang warga yang juga panitia Eli Setiawan, 28 tahun, mengaku gembira dengan perang tomat tersebut. “Senang banget, sukseslah perang tomat seperti di Spanyol,” katanya sambil tertawa.
-
Apa yang dirayakan di Festival Bunga Bandungan? Setiap tahun warga Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menggelar festival bunga.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Siapa yang memprakarsai Festival Bunga Bandungan? Kegiatan ini diinisiasi oleh Paguyuban Pedagang Pasar Bunga Bandungan.
-
Kapan Festival Bunga Bandungan digelar tahun ini? Tahun ini, Festival Bunga Bandungan digelar pada Minggu (28/7).
-
Di mana Festival Bunga Bandungan diadakan? Berbagai jenis bunga dihias di atas mobil dan kemudian diarak dari Kantor Kecamatan Bandungan, melewati alun-alun, dan kemudian berhenti di Pasar Bunga Jetis.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
Baca juga:
Penyaluran beras raskin Bandung tanpa biaya alias gratis
Sepi nasabah jadi alasan Bank Mybpr pindah kantor
Persib waspadai permainan tim TNI di Piala Jenderal Sudirman
Pemain ini tolak tawaran klub lain demi tetap membela Persib Bandung
Bupati Sumedang dituntut tiga tahun penjara
Bila dibutuhkan, Firman siap kembali perkuat Persib Bandung