Setahun berlalu, misteri balita di Karangasem tewas belum terungkap
Balita NKCD ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Diduga dia korban pembunuhan.
Penantian Ni Ketut Suryani selama setahun ini belum juga membuahkan hasil. Januari 2015, putrinya yang berumur 1,3 ditemukan tewas setelah sebelumnya hilang. Kasusnya sudah dilaporkan polisi, namun hingga kini belum ada titik terang.
Ceritanya, bocah berinisial NKCD pada tanggal 19 Januari 2015 sekira pukul 07.00 WITA, sedang asyik bermain di samping rumah kakeknya. Dia dititipkan di sana lantaran sang ibu pergi ke pasar bersama kakak korban. Kala itu cuaca mendung, ibu korban memilih menitipkan anak perempuannya yang masih kecil kepada neneknya. Sementara sang ayah, Suarta, masih tertidur lelap di rumah.
Lantaran hendak menanak nasi, nenek korban, Ni Nyoman Sukanti menurunkan korban dari gendongan. Sementara kakek korban, I Wayan Pipil duduk di pintu dapur. Usai menanak nasi, nenek korban tak lagi menemukan NKCD. Dicari tak juga ditemukan. Nenek korban kemudian memberitahu Suarta untuk mencari korban.
"Keluarganya beramai-ramai mencari korban. Namun tak juga ditemukan," kata Ni Wayan Sita Metri, kuasa hukum ibu korban dari LBH Bali, Jumat (12/8).
Saat itu juga peristiwa hilangnya NKCD dilaporkan ke Polsek Sidemen, Kabupaten Karangasem. Polisi menerjunkan tim untuk melakukan pencarian, namun tak membuahkan hasil.
Lantaran ingin anaknya cepat ditemukan, ayah korban kemudian menemui Balian (dukun) untuk menanyakan keberadaan korban.
"Oleh Balian disebutkan jika korban diculik oleh dua orang dewasa. Apabila hingga pukul 16.00 WITA tak kunjung ditemukan, diminta kembali mendatangi Balian itu lagi," jelasnya.
Hingga pukul 16.00 WITA pencarian NKCD tak membuahkan hasil. Hingga akhirnya korban ditemukan di sungai kecil dalam kondisi tak bernyawa.
"Saat ditemukan kondisi korban telungkup, badan dan perutnya terendam air. Namun kepalanya diganjal oleh pelepah, sehingga tidak terendam. Ada sejumlah luka di tubuh korban," kata Metri.
Keluarga menduga anak mereka telah menjadi korban pembunuhan. Mereka pun melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian, yang dilanjutkan dengan autopsi di RSU Sanglah Denpasar.
"Sejumlah saksi telah dimintai keterangan saat itu. Namun, sudah setahun lebih kasus ini belum juga terungkap. Polisi sama sekali belum menemukan tersangka pembunuhan NKCD atau pun kejelasan tentang kematian bocah tersebut," terang Metri.
Padahal, kata Metri, pihak keluarga bersama LBH Bali dan sejumlah LSM peduli anak lainnya telah memiliki bukti kuat dugaan pelaku yang menghabisi nyawa bocah mungil tersebut.
"Pada saat korban ditemukan, salah satu warga terlihat berlumpur dan ada bekas darah di badannya. Dia sempat melarikan diri untuk bersembunyi," kata Metri.
Sebelum dihabisi, rupanya NKCD sempat disuapi nasi dengan ceplok telor. Buktinya, dari hasil autopsi forensik RSUP Sanglah ditemukan jika makanan tersebut belum tercerna dengan baik oleh tubuh bocah yang belum lancar berjalan itu.
"Jadi, sebelum dibunuh korban sempat disuapi makanan. Kami meminta agar kasus ini diusut tuntas," tegas dia.
Untuk mengungkap tabir gelap kematian NKCD, keluarga didampingi sejumlah LSM menemui Komisi IV DPRD Bali. Wakil rakyat di DPRD Bali berjanji akan mengawal kasus ini. Dalam waktu dekat, dia akan memanggil Polsek Sidemen, Polres Karangasem dan Polda Bali untuk mencari tahu kelanjutan kasus ini.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Pantai Pecaron menampilkan kesenian kompangan? “Pada momen hari besar di sini juga ditampilkan kesenian kompangan, kesenian tradisional daerah dengan iringan rebana, lantunan lagu agamis dengan atraksi silat yang semakin menambah seru,” kata Nafisah, salah seorang pengelola Pantai Pecaron.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
Baca juga:
Ditinggal ke pasar, wanita hamil ditemukan tewas dibacok
Karyawan RSUD Cengkareng tewas ditusuk begal usai jenguk ibunya
Dibegal, Tukang parkir tewas ditusuk punggung dan lehernya
Dendam masalah warisan, AG bunuh mantan kakak ipar di depan sekolah
Manajer Google tewas usai diperkosa lalu mayatnya dibakar