Siapkan RS Darurat, Pemkab Bogor Kekurangan Tenaga Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan rumah sakit darurat untuk mengisolasi pasien corona di Wisma Diklat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jalan Raya Parung, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan rumah sakit darurat untuk mengisolasi pasien corona di Wisma Diklat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jalan Raya Parung, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor, Ade Yasin mengakui, dengan semakin banyaknya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, dikhawatirkan rumah sakit rujukan di Kabupaten Bogor tidak mampu menampung pasien.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara mencegah penularan infeksi adenovirus? Cara mencegah adenovirus dengan melakukan hal-hal berikut:Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar atau kecil, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh benda-benda umum. Mencuci tangan dapat membunuh virus yang menempel di kulit dan mencegah penularan melalui kontak langsung. Menjaga jarak dengan orang yang sakit, minimal 1 meter. Menjaga jarak dapat mengurangi risiko terpapar droplet yang mengandung virus saat orang yang sakit bersin, batuk, atau berbicara.Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Menyentuh bagian-bagian tubuh ini dapat memindahkan virus dari tangan ke selaput lendir yang rentan terhadap infeksi.Menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat umum. Menggunakan masker dapat menutupi hidung dan mulut serta mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus. Masker juga dapat melindungi diri dari terhirupnya droplet dari orang lain. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, membuang sampah secara teratur, dan menyediakan tempat cuci tangan yang memadai. Menjaga kebersihan lingkungan dapat menghilangkan virus yang menempel di benda-benda atau tempat-tempat umum.Menjaga kesehatan tubuh, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Menjaga kesehatan tubuh dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat tubuh lebih kuat melawan infeksi.
Pasalnya, hingga Rabu (25/3) pukul 19.00 WIB, PDP tercatat 76 orang dengan 58 di antaranya masih dalam pengawasan. Sementara kasus positif terkonfirmasi 8 orang dengan satu di antaranya meninggal dunia.
Pemkab Bogor sebenarnya telah menyiapkan lima rumah sakit rujukan untuk kasus Corona. Yakni RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang, RSUD Cileungsi dan RSPG Cisarua.
"Tapi kondisinya kan kini full. Walaupun statusnya ODP dan PDP, tapi ketika ada lagi tang masuk, kita kesulitan menampungnya dimana. Makanya saya lihat ke Wisma Diklat Kemendagri ini," kata Ade, Kamis (26/3).
Menurutnya, tempat ini cukup nyaman dan jauh dari keramaian, terutama rumah penduduk, meski lokasinya berada di pinggir Jalan Raya Parung. "Jadi kami tentukan di sini sebagai lokasi rumah singgah atau karantina bagi ODP dan PDP," kata dia.
Ade menegaskan, karena wisma ini biasa digunakan untuk pendidikan, sehingga memiliki kamar cukup banyak, yakni 44 kamar dan memiliki 168 tempat tidur. Sehingga, dia berharap ini menjadi jalan keluar jika pasien Covid-19 terus bertambah.
"Ya mudah-mudahan enggak ada penambahan lagi. Tapi jika ada penambahan atau kejadian yang tidak terduga, kita sudah siap," tegas Ade.
Meski tempat sudah ada, namun Pemkab Bogor masih harus berjibaku menyiapkan tenaga kesehatannya. Pasalnya, untuk rumah sakit rujukan saja, tenaga kesehatan sudah pas-pasan.
"Tenaga medis kita persiapkan, karena tenaga medis di masing-masing rumah sakit sudah sibuk. Jadi kita akan buka rekrutmen atau mencari relawan medis untuk ikut menangani Covid-19. Kalau dokter untuk kontrol 1-2 orang sudah cukup. Tapi perawatnya yang harus lebih banyak. Karena disini ada 44 kamar. Jadi butuh 15 kali lipat dari jumlah kamarnya," kata dia.
Dia berharap, rumah sakit nantinya hanya untuk menangani pasien positif Covid-19. Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan PDP bisa diisolasi dan dirawat di wisma ini.
Baca juga:
Kasus Positif Corona di Kalteng Bertambah Menjadi 5 Orang
PKS Salurkan Bantuan APD untuk Tenaga Medis Lewat IDI
Tenaga Medis yang Tinggal Sementara di Hotel Harus Punya Surat Pengantar
Polres Bangka Tengah Tindak Tegas Pemilik Tempat Hiburan Bandel Tetap Buka
Penambahan Kasus Positif Covid-19 Didominasi DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan
6 Pasien Positif Corona di Magetan Ternyata Sekeluarga, Ini 3 Fakta Terbarunya