Sindir Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga, BEM FISIP Unair Langsung Dibekukan
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR. Mereka dibekukan diduga gara-gara sebuah karangan bunga berbau satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Karangan bunga yang membuat BEM FISIP Unair itu dibekukan diketahui berisi ucapan selamat atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Prabowo Subianto. Ada foto Prabowo dan Gibran pada karangan bunga ukuran besar itu.
- BEM Fisip Unair Sempat Dibekukan, DPR Ingatkan Kampus Tak Batasi Kebebasan Berorganisasi Mahasiswa
- Kontroversi Pembekuan BEM Unair Buntut Karangan Bunga Sindir Prabowo-Gibran
- Dekan Unair Cabut Surat Pembekuan BEM FISIP, Begini Penjelasannya
- BEM Fisip Unair Dibekukan Usai Pasang Karangan Bunga Sindiran buat Prabowo-Gibran, Begini Kronologinya
Namun, BEM FISIP Unair memberikan keterangan 'Selamat atas dilantiknya Jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi'.
Tertulis pula di bawah foto Prabowo, Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar) dan Gibran Rakabuming Raka, B.SC (Admin Fufufafa).
Usai karangan bunga itu viral, BEM FISIP UNAIR diduga langsung dibekukan. Kabar ini pun diunggah di laman media sosial Instagram (IG) dengan akun @bemfisipunair.
Dalam laman tersebut, BEM menyertakan potongan-potongan surat dan potongan foto karangan bunga yang sempat dipajang. Pemasangan karangan bunga itu dilakukan pada Selasa (22/10) pukul 15.00. Karangan bunga tersebut ditarik karena hujan pukul 18.45 WIB.
Karangan bunga ini kemudian viral di platform X dan Tiktok karena dipajang di lokasi strategis yang banyak dilewati warga kampus.
Pertemuan BEM FISIP dan Dekan Besok
Ketua Komisi Etik Fakultas melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karangan bunga tersebut pada Kamis (24/10).
Pada Jumat (25/10) pukul 09.03 Presiden BEM Fisip Unair bersama wakil dan menteri kajian politik dan kajian strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas. Dan sorenya, pukul 16.13, BEM FISIP Unair mendapat surel yang dikirim melalui alamat email dekanat.
Surat tersebut berisi surat No. 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 yang menyatakan BEM FISIP Unair dibekukan.
PesBEM Fisip Unair, Tuffahati Ullayyah mengungkapkan BEM FISIP sejak awal struktural kabinet Panca Aksara terbentuk berkomitmen menciptakan kebermanfaatan untuk seluruh Civitas Akademika FISIP Unair. Hal ini termasuk menumbuhkan jiwa kritis dan peka sosial kepada mahasiswa.
"Adapun janji kami hampir seluruhnya terwujud melalui puluhan program kerja dan agenda yang telah terlaksana dan sedang dilaksanakan. Termasuk pembuatan karya seni satir ini," tulisnya dalam surat yang diposting di IG BEM FISIP.
Dikonfirmasi terpisah Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi enggan berkomentar lebih lanjut. Namun, dia membenarkan pertemuan dengan BEM FISIP yang direncanakan besok.
"Senin besok (konfirmasi dengan media) setelah pertemuan dengan BEM," ungkapnya.
Sementara itu, Presiden BEM Unair Aulia Thaariq Akbar membenarkan kabar pembekuan tersebut lantaran karangan bunga yang dibuat BEM FISIP. Dan pihaknya terus melakukan komunikasi untuk membantu apabila dibutuhkan bantuan advokasi.
"Ini saya terus komunikasi dengan presbemnya (FISIP). Sambil menunggu pertemuan dengan dekan," katanya.