Sisa-sisa 'konser' ISIS yang tertunda di jantung Jakarta
Alih-alih memakan korban jiwa yang masif, korban tewas terbanyak justru datang dari pelaku teror.
Jika rencana serangan teroris ISIS di malam Tahun Baru 2016 adalah 'konser' yang gagal, maka pemboman dan penembakan di kawasan Sarinah, Jakarta, kemarin adalah sisa-sisanya. Sebab, aksi teror kemarin bisa dibilang meleset dari target.
Alih-alih memakan korban jiwa yang masif, korban tewas terbanyak justru datang dari pelaku teror. Dari 7 korban tewas, 5 di antaranya pelaku dan 2 adalah warga.
Oleh karenanya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, teror di Sarinah tidak bisa disamakan dengan teror di Paris yang memakan lebih dari 150 korban tewas.
"Kalian harus fair membandingkan apa yang terjadi di Amerika dan di Prancis, berapa hari mereka (pelaku) baru ditemukan, ini lima-limanya mati semua, itu adalah kecepatan aparat," ujar Sutiyoso di lokasi kejadian kemarin.
"Bertindak dan serangan itu juga sangat tidak imbang, kalau mereka lima mati, kita kehilangan 2, 1 orang asing 1 orang indonesia. Bandingkan dengan serangan di Prancis, mereka 7, yang mati ratusan. Di Amerika, serangan di Turki, berapa yang mati," imbuhnya.
Target teror ISIS yang meleset ini tak lepas dari aksi aparat kepolisian, khususnya Densus 88 Antiteror, yang sudah melecuti kekuatan kelompok teror itu pada Desember 2015 lalu. Satu per satu teroris ISIS, yang berencana membuat konser pergantian tahun, ditangkapi di sejumlah wilayah.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pada 18-20 Desember yang lalu, Densus menangkap 9 orang teroris.
"Mereka eks (mantan) Jemaah Islamiyah. Mereka sekarang berkaitan dan berkorelasi dengan ISIS," kata Kapolri Jenderal Badrodin di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (21/12).
Badrodin memaparkan, teroris tersebut ditangkap di lima wilayah berbeda di Indonesia, yaitu, Pekanbaru (Provinsi Riau), Tasikmalaya (Jawa Barat), Mojokerto (Jawa Timur), Gresik (Jawa Timur), dan Cilacap (Jawa Tengah). Dari penangkapan tersebut, pihaknya menemukan sejumlah bahan peledak untuk aksi teror pada bulan Desember 2015.
"Inisialnya R, YS yang Pekanbaru, AR dan ZA di Tasikmalaya, MKA, TP, IM di Mojokerto, JA di Gersik, AK alias AJ Jawa Tengah di Cilacap. Kita lakukan penggeledahan ditemukan bahan-bahan peledak yang belum dirakit," ucap Badrodin.
Penangkapan teroris yang dilakukan Densus tersebut belum termasuk yang dilakukan di Bekasi pada 23 Desember 2015 silam dan di Bandung pada 12 Januari lalu.
Di Bekasi, Densus membekuk Abu Mushab. Sedangkan di Bandung, pasukan antiteror menangkap U alias Said. Pria berusia 21 tahun ini berstatus mahasiswa.
Tidak bisa dibayangkan, bagaimana jika tidak ada penangkapan pelaku teror menjelang Tahun Baru 2016. Tanpa ada penangkapan, bukan tidak mungkin 'konser' ISIS sukses dilakukan di malam pergantian Tahun 2016. Entah berapa banyak korban jiwa jika teror pada pesta malam itu terjadi.
Baca juga:
Menteri Susi: Tak ada tempat lain senyaman Indonesia untuk bisnis
Kapolri: 7 Jenazah dikenali, kita masih selidiki mana pelakunya
Kapolri: Pimpinan polri target utama teroris di Indonesia
Simpati, WN Inggris letakkan karangan bunga di pos polisi Sarinah
Luhut minta DPR sempurnakan UU pemberantasan terorisme
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.