Siswa tewas usai MOS, sekolah nilai orangtua tutupi kondisi korban
Kadar asam urat Evan mencapai 6,7 mg/dl. Pihak sekolah mengaku tidak pernah mendapat laporan kondisi kesehatan Evan.
Siswa SMP Flora, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Evan Christopher Situmorang (12) meninggal setelah mengalami kejang-kejang pada Kamis (30/7). Kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) yang dilaksanakan dua minggu sebelumnya dianggap sebagai penyebab meninggalnya Evan.
Kepala Sekolah SMP Flora Maria Dagomez menegaskan bahwa tidak ada kegiatan fisik saat MOS berlangsung tanggal 7 hingga 9 Juli 2015. Menurut Maria, kegiatan MOS lebih banyak dilakukan di dalam ruangan.
"MOS hanya mendengarkan tata tertib sekolah, MOS hanya sampai jam 12. Terus demo ekskul, terus minta tanda tangan kakak-kakak kelasnya. MOS tidak ada kegiatan fisik, MOS kan di dalam ruangan," kata Maria kepada merdeka.com, Minggu (2/8).
Menurut Maria, satu-satunya kegiatan fisik adalah jalan pagi di sekitar sekolah yang merupakan kegiatan pengenalan lingkungan. Dalam kegiatan tersebut para siswa baru diajak berkeliling di sekitar sekolah untuk mengetahui akses mana saja yang bisa dilalui untuk menjangkau sekolah. Namun, Maria menegaskan bahwa jaraknya tidak sampai 4 kilometer.
"Ada jalan-jalan pagi tapi tidak jauh, tidak sampai 4 kilo, deket itu. Hanya jalan-jalan keluar sekitar situ untuk perkenalan lingkungan masuk Flora itu dari mana saja," tutur Maria.
Maria mengatakan bahwa orang tua Evan menyatakan bahwa Evan merupakan anak yang aktif berolahraga. Oleh sebab itu, Maria menilai, jarak tempuh kegiatan jalan pagi saat itu seharusnya bukan masalah besar bagi Evan.
Kabar bahwa meninggalnya Evan berkaitan dengan kegiatan MOS di Sekolah membuat Maria keberatan. Maria menilai, ada hal yang tidak diungkap secara jujur oleh orang tua Evan, salah satunya adalah kadar asam urat di tubuh Evan yang mencapai angka 6,7 mg/dl. Angka ini dinilai tinggi lantaran batas normal kadar asam urat tubuh adalah 2,4-5,7 mg/dl pada wanita dewasa dan 3,4-7,0 mg/dl pada pria dewasa.
"Ada sesuatu yang orang tuanya tidak berterus terang. Kalau memang orang tuanya jujur ya bilang hasil pemeriksaan asam urat 6,7. Apa orang tuanya gak pernah kontrol? Anak segitu sudah ada asam urat ini aneh saja bagi kami," tutur Maria.
Atas kejadian ini, Maria mengaku sudah menyerahkan segala urusan kepada pihak Kepolisian. Menurutnya, sudah ada pihak kepolisian yang datang untuk mengetahui secara rinci kejadian sebelum Evan meninggal. "Sudah ada pihak kepolisian, kami serahkan ke pihak kepolisian," tutup Maria.