Siti Rukayah jadi korban crane, keluarga gelar tahlilan di rumah
Siti menjadi salah satu korban kecelakaan crane, sementara suaminya selamat.
Rumah Siti Rukayah binti Abdus Somad Dasimun (39) yang meninggal dalam insiden crane jatuh di Masjidil Haram Makkah ramai dikunjungi tetangga sejak siang. Rumah nomor 65 di Dusun Banjarsari RT 02 RW 03 Desa Banjarsari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang itu mendapat kunjungan para tetangga dan kerabat almarhumah yang ingin menyampaikan rasa duka cita.
"Kami bersama-sama aktif di GPAI (Guru Pendidikan Agama Islam), almarhum sebagai sekretaris, kami anggotanya. Almarhum juga Ketua Muslimat NU Kecamatan Ngajum," kata Muina Maksum, guru yang juga rekan kerja almarhum, Senin (14/9).
Siti sehari-hari sebagai guru agama di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Kepanjen, sementara suaminya Abdullah juga guru agama di SMP 1 Kepanjen. Siti menjadi salah satu korban kecelakaan crane, sementara suaminya selamat.
Muina yang masih sepupu almarhumah mengaku mendapatkan kabar melalui SMS yang dikirimkan oleh anggota keluarganya. Dengan cepat kabar itupun menyebar pada teman dan tetangga.
"Orangnya sangat baik, nggak pernah menyakiti teman-teman. Akrab dengan semua orang," katanya.
Saiful Chozi, salah satu kerabat almarhumah mengungkapkan bahwa keluarga sempat berkomunikasi dengan almarhumah lewat anak pertamanya, Ida. Dalam perbincangan tersebut, almarhum mengungkapkan kalau sudah sampai di Arab Saudi.
"Tetapi Sabtu dikontak sudah tidak nyambung lagi, kemarin dicoba juga tidak nyambung," katanya.
Saiful mengaku tidak mau memberikan beban kepada keluarga yang sedang menjalankan ibadah haji. Sehingga komunikasi hanya melalui anak pertamanya.
Keluarga masih bingung, karena belum ada pemberitahuan secara resmi. Selama ini keluarga harus mencari informasi sendiri, baik melalui televisi maupun internet.
Terhitung malam ini keluarga besarnya akan menggelar tahlilan di rumah almarhum. "Kita akan tahlil, Insya Allah nanti malam langsung kita gelar tahlil," katanya.