Sketsa Disebar, Identitas Korban Mutilasi Pasar Besar Malang Masih Gelap
Proses pencarian identitas korban terus dilakukan, sambil menunggu laporan masyarakat. Sementara polisi menduga korban adalah seorang tunawisma yang biasa tinggal di sekitar lokasi.
Identitas korban pembunuhan dan mutilasi di Pasar Besar Kota Malang hingga saat ini belum diketahui. Polisi belum berhasil mengantongi identitas korban, akibat kondisi jasad yang sudah rusak.
Sketsa wajah korban yang disebarkan hingga saat ini belum membuahkan hasil. Belum diperoleh laporan dari masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan para pemuda menculik Sukarno? Tanggal 16 Agustus, Pukul 03.00 WIB, Para Pemuda Menculik Sukarno di Rumahnya Untuk mengelabui Jepang, Sukarno disuruh mengenakan seragam tentara PETA.
Sempat datang laporan masyarakat kehilangan anggota keluarga, tetapi ciri-ciri fisik tidak mengarah pada korban mutilasi tersebut.
"Identitas korban masih belum ditemukan. Masih kita dalami, masih menunggu pengambilan sidik jari. Karena sampai sekarang belum bisa," kata AKBP Asfuri, Kapolres Malang Kota, Senin (20/5).
Proses pencarian identitas korban terus dilakukan, sambil menunggu laporan masyarakat. Sementara polisi menduga korban adalah seorang tunawisma yang biasa tinggal di sekitar lokasi.
"Kemungkinan korban seorang tunawisma juga," tegasnya.
Awalnya korban bertemu pelaku di sekitar Jalan RE Martadinata Kota Malang pada Selasa, 7 Mei. Korban minta uang kepada pelaku, tetapi karena tidak punya uang akhirnya diberi makanan.
Saat itu muncul hasrat seksual pelaku, dengan meraba payudara korban. Korban pun merespons baik. Yang berujung mengajaknya untuk hubungan badan di Pasar Besar Lantai II, tempat pelaku tinggal.
Tetapi setiba di lokasi ternyata korban mengaku sakit. Sejumlah sumber korban mengalami gangguan pernapasan atau paru-paru.
Namun korban sempat berusaha melakukan pemanasan terhadap pelaku, tetapi gagal dan tidak bisa ereksi. Itulah yang kemudian menjadi alasan Sugeng menghabisinya dengan cara digorok.
"Saat itu pelaku kecewa, karena mengajak akan hubungan badan, namun korban sakit. Sehingga pelaku tidak dapat melampiaskan hasrat seksualnya," terangnya.
Pelaku dalam melakukan mutilasi menggunakan alat seadanya, yakni gunting potong rumput yang dimilikinya. Proses mutilasi dilakukan di kamar mandi, sementara pembunuhan dilakukan di sekitar tangga yang berjarak 10 meter.
Baca juga:
Hasil Tes Kejiwaan, Pelaku Mutilasi di Malang Tutupi Kejadian Sebenarnya
Sugeng Santoso Tato Namanya saat Korban Mutilasi Pingsan
Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya Tak Tersalurkan
Fakta Kekejaman Sugeng Santoso, Pemutilasi Pakai Gunting di Malang
Jejak Pelaku Mutilasi di Malang, Pernah Potong Lidah Pacar & Bakar Rumah Tetangga
Sugeng Santoso Memutilasi Korban di Malang Gunakan Gunting