Soal atribut Natal, polisi bakal tindak ormas & perusahaan melanggar
Soal atribut Natal, polisi bakal tindak ormas & perusahaan melanggar. "Kelompok in-toleransi yang melakukan razia, sweeping itu tidak boleh, hukum harus ditegakkan kepada mereka. Perusahaan memaksa yang non untuk menggunakan atribut itu, juga bisa diproses hukum," ujar Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal penggunaan atribut Natal hukumnya haram buat muslim, menjadi perhatian sejumlah kepolisian di daerah. Kapolda Riau Irjen Zulkarnain berharap fatwa itu tak disalahgunakan sejumlah pihak untuk melakukan sweeping.
Zulkarnain menegaskan, polisi akan mengambil tindakan tegas pada ormas yang melakukan sweeping dengan semena-mena.
"Kelompok intoleransi yang melakukan razia, sweeping itu tidak boleh, hukum harus ditegakkan kepada mereka," ujar Zulkarnain, di Hotel Pangeran, Riau, Rabu (21/12).
Dijelaskannya, sweeping yang mengarah potensi perusakan dan keributan tak akan dibiarkan polisi. "Pelaku yang demikian harus ditangkap dan hukum ditegakkan, jangan dibiarkan," tegasnya.
Zulkarnain berpesan, aksi sweeping dan razia hanya boleh dilakukan aparat keamanan sebagaimana amanat dari Undang-undang yang berlaku di Indonesia. Ormas yang mengambil kewenangan aparat akan ditindak karena melanggar aturan hukum.
"Setiap kelompok yang seperti itu jangan mengambil langkah di luar kewenangan. Apalagi sampai melakukan pengrusakan. Itu tidak boleh dilakukan," ucap Zulkarnain.
Kemudian, terhadap perusahaan yang memaksa karyawan muslim untuk memakai atribut Natal, Zulkarnain juga mewanti-wanti tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum.
"Perusahaan memaksa yang non untuk menggunakan atribut itu, bisa diproses hukum. Jadi percayakan saja penanganannya kepada polisi," pungkasnya.
Ditambahkan Kepala Biro Operasional Polda Riau, Kombes Pol Abdul Hafidh Yuhas, untuk pengamanan malam Natal dan Tahun Baru 2017, pihaknya mengerahkan 3.000 polisi di mana 1.247 anggota akan fokus berjaga di gereja dan 63 tempat keramaian yang ada di Riau. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan polisi setiap tahunnya.
Saat melakukan pengamanan, polisi dibantu TN, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan stakeholder lainnya. Pengamanan akan diperketat untuk memberi rasa nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
"Pengamanan dilakukan masing-masing Polres. Polda Riau hanya mengkoordinir atau mem-backup pelaksanaannya pengamanan oleh Polres," ujar Abdul.
Sebanyak 1.247 gereja tersebar di beberapa daerah seperti di Kabupaten Bengkalis yakni 213 gereja, Siak 164 gereja, Kampar 163 gereja serta Pekanbaru 155 gereja. Sementara untuk tempat keramaian pergantian malam Tahun Baru 2017, 20 titik lokasi di Kampar, dan Indragiri Hulu 12 titik lokasi. Sementara di Pekanbaru ada 9 titik lokasi keramaian.
Pengamanan yang diberlakukan, kata dia, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Dia mengimbau, masyarakat tidak terlalu khawatir terhadap gangguan keamanan saat natal dan malam pergantian tahun baru.
"Kita juga dibantu Pam Swakarsa. Tetap waspada. Jika ada yang mencurigakan, segera koordinasi dengan kepolisian," ucap Abdul Hafidh.
Polda Riau akan melakukan apel gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 atau Operasi Lilin Siak di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Kamis (22/12) sekitar pukul 09.00 WIB untuk memastikan semua kesiapan pasukan. Operasi digelar selama 10 hari yang dimulai dari tanggal 23 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017.
Baca juga:
Sumarsono soal fatwa atribut Natal: Tak dilarang tapi jangan dipaksa
MUI dan ulama diminta beri edukasi tentang Natal dalam Islam
Polemik Fatwa MUI soal atribut Natal
Masyarakat diminta laporkan perusahaan paksa pakai atribut Natal
Pesan tegas Kapolri untuk ormas dan MUI
Kapolri bertemu Ketua MUI, bahas larangan atribut Natal
Kapolri tak akan segan tindak tegas ormas sweeping terkait fatwa MUI
-
Mengapa Masjid At Taqwa Cirebon diganti namanya? Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan. Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
-
Kapan Masjid Nur Abdillah diresmikan? Menurut kanal Youtube Traveling All In, masjid ini baru diresmikan pada 2021 lalu. Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2019 lalu, hingga kini menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.
-
Dimana Masjid Agung Natuna berada? Di Natuna, Kepulauan Riau terdapat sebuah masjid megah bernama Masjid Agung Natuna.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Apa bacaan niat sholat Tahajud? Berikut adalah bacaan niat sholat tahajud yang bisa Anda lafalkan sebelum bertakbir memulai sholat: