Solehuddin dan 2 Putri yang Setahun Tinggal di Poskamling Sementara Huni Rumah Warga
Solehuddin juga sebelumnya tidak pernah merasakan satu pun bantuan sosial (bansos) dari pemerintah karena namanya tidak tercantum di data resmi untuk penerima bansos.
Setelah kisahnya banyak diberitakan media, kehidupan Solehuddin (32) berangsur membaik. Sebelumnya, Solehuddin tinggal setahun lebih tinggal di Poskamling di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember bersama dua orang putrinya. Dampaknya, dua putrinya, Zahra Fitriani (9) dan Salsabilla Putri (8) sudah lebih dari setahun tidak bersekolah.
Kehidupan ekonomi Solehuddin memburuk setelah sang istri yang bekerja di Bali, meninggal dunia setahun silam. Solehuddin juga sebelumnya tidak pernah merasakan satu pun bantuan sosial (bansos) dari pemerintah karena namanya tidak tercantum di data resmi untuk penerima bansos.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Apa yang terkenal dari Kampung Kemasan? Tak jauh dari pusat Kabupaten Gresik, ada sebuah kampung yang terkenal dihuni oleh para crazy rich sejak ratusan tahun lalu. Namanya Kampung Kemasan.
-
Apa saja jenis tembakau yang hanya bisa tumbuh di Jember? Daerah itu memiliki jenis tembakau yang tidak bisa tumbuh di tempat lain yaitu tembakau besuki na oogst dan kasturi.
-
Apa ciri khas unik Kelurahan Josenan, Kota Madiun? Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
Untuk sementara, Soleh tinggal di rumah milik dermawan, yang berjarak beberapa meter dari poskamling. Kamis (7/10), utusan dari Mensos Tri Rismaharini, datang mengunjungi tempat tinggal sementara.
"Ini kami membawa makanan dan mainan untuk keluarga pak Solehuddin agar anak-anak tetap sehat dan bisa bermain dengan ceria," ujar utusan Kemensos yang khusus datang dari Bali ke Jember tersebut.
Rumah sementara yang dihuni Solehuddin dan dua anaknya itu adalah milik pasangan Pak Yudi dan Bu Sinta. “Sebenarnya ini rumah milik almarhum mertua yang rencana akan saya kontrakkan. Tetapi karena terenyuh, saya pinjamkan untuk pak Solehuddin,” tutur Sinta saat ditemui.
Di depan rumah tersebut, terdapat sepetak lahan kosong yang saat ini sebagian digunakan sebagai kandang ayam. Lahan kosong itu juga milik pasangan Yudi-Sinta. Di lahan tersebut, rencananya akan dibangun rumah sementara bagi Solehuddin dan dua anaknya.
“Kita bantu tempat tinggal. Statusnya hak pinjam pakai, akan dipinjamkan sampai suatu saat nanti di butuhkan,” tutur Sinta.
Sementara itu, Solehuddin mengaku sangat bersyukur karena mendapat bantuan dari berbagai pihak.
“Alhamdulillah, anak-anak sekarang sudah bisa tidur di kasur mulai kemarin,” ujarnya.
Tak mau berpangku tangan, Solehuddin juga bertekad untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga kecilnya. Ke depan, ia juga akan berupaya menata ekonomi keluarganya dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Yakni dengan bekerja di perbengkelan.
“Bersyukur sekali dibantu pekerjaan. Saya juga bertekad, suatu saat akan bisa memiliki usaha bengkel sendiri, sesuai keahlian saya,” tutur Solehuddin.
Sebelumnya, Solehuddin hanya bekerja serabutan dengan menjual layangan untuk anak-anak. Camat Patrang, M. Haidori, yang juga datang mengunjungi mengamini tekad Solehuddin itu.
“Kita tidak hanya memberikan bantuan saja, tetapi juga mendorong untuk bekerja dan berwirausaha. “Kita mendorong dari belakang. Karena keahliannya di perbengkelan. Ada warga yang menawarkannya bekerja di bengkel di pinggir jalan,” tutur Haidori.
Solehuddin juga bertekad untuk kembali menyekolahkan dua anaknya. Selama lebih dari setahun, dua anak kecil itu tidak bersekolah karena kendala biaya dan tempat tinggal yang tak menentu. Rencana itu membuat dua anak Solehuddin gembira.
“Ingin jadi dokter kalau nanti sudah sekolah,” tutur Zahra Fitriani (9) putri pertama Solehuddin saat ditanya cita-citanya.
Baca juga:
Kisah Solehuddin: Hidup Bersama 2 Anak di Poskamling & Tak Pernah Tersentuh Bansos
Anggaran Pusat Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem Capai Rp 500 T
Entaskan Kemiskinan, Wapres Perintahkan Ganjar Pastikan Data Penerima Bantuan
Ke Jateng, Wapres Tinjau Vaksinasi dan Pimpin Rakor Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
Karakteristik Mirip, Indonesia Diminta Sontek Cara China Menuju Negara Maju
Kemiskinan Ekstrem di Karawang, Wartawan 'Ngencleng' untuk Disumbangkan ke Warga
Upaya Kemenperin Berantas Kemiskinan Ekstrem