Sukmawati kembali dilaporkan ke Bareskrim karena puisi Ibu Indonesia
"Kalau misal mau menarik dan minta maaf kepada umat Islam itu clear, tentu saya akan cabut dan dengan sendirinya gugur," kata dia.
Sukmawati Soekarnoputri kembali dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait puisi 'Ibu Indonesia' yang dia bacakan di sebuah acara peragaan busana. Kali ini, Sukmawati dilaporkan seorang pengacara bernama Azam Khan.
"Seakan-akan ingin membenturkan agama dan negara, menyamakan cadar kalah sama konde, suara azan kalah dengan suara kidung, ini ngaco," ungkap dia jengkel saat diwawancara wartawan, Rabu (4/3/2018).
-
Apa yang dilakukan Presiden Soekarno di Pesanggrahan Kotanopan? Presiden Soekarno kala itu sempat melakukan pidato singkat untuk mempersatukan masyarakat Sumatra yang ingin merdeka.
-
Di mana Fatmawati bertemu dengan Soekarno? Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
-
Kenapa Jenderal Soekanto menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kapan para pemuda menculik Sukarno? Tanggal 16 Agustus, Pukul 03.00 WIB, Para Pemuda Menculik Sukarno di Rumahnya Untuk mengelabui Jepang, Sukarno disuruh mengenakan seragam tentara PETA.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Azam datang bersama aliansi AAB (aliansi anak bangsa), dan TPUA ( tim pembela ulama aktivis). Barang bukti dibawa adalah puisi dalam bentuk tangkapan layar, dan video saat puisi tersebut dibacakan Sukmawati.
Dia menegaskan cadar dan azan sudah adanya sebelum bangsa ini tercipta. Sejak zaman para nabi, hingga disempurnakan oleh Rasulullah (Nabi Muhammad) sampai dua hal tersebut menjadi identitas seorang muslim.
"Jadi ingat, bicara cadar itu sudah sejak zaman Nabi Ibrahim, belum ada nama Indonesia, bahkan di kitab Taurat, Injil, Zabur, itu ada (Azan) dan penyempurnaan di Alquran," dia menerangkan.
Meski dalam hal ini deras desakan untuk pelaporan segera diproses, Azam masih membuka ruang untuk berdamai jika Sukmawati mau berminta maaf.
"Kalau misal mau menarik dan minta maaf kepada umat Islam itu clear, tentu saya akan cabut dan dengan sendirinya gugur," kata dia.
Laporan diterima Bareskrim Polri dengan Nomer LP/450/IV/2018. Pasal disangkakan adalah tindak pidana penistaan agama UU Nomor 1 tahun 1946, tentang KUHP 156 dan atau 156a.
Reporter: Ditto Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Wakapolri masih pelajari delik aduan terhadap Sukmawati
Puisi bikin gaduh, Sukmawati diingatkan pada Pancasila & saling menghormati
Menag nilai permintaan maaf Sukmawati bisa meredakan situasi
Ketua DPR sarankan Sukmawati minta maaf soal puisi 'Ibu Indonesia'
Selidiki pelaporan Sukmawati, polisi kumpulkan barang bukti & ahli bahasa
Klarifikasi Sukmawati soal puisi 'Ibu Indonesia' diharapkan redakan situasi
MUI minta Sukmawati klarifikasi soal puisi 'Ibu Pertiwi'