Sumsel Masuk Musim Hujan, BMKG Peringatkan Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Saat ini, Sumsel sedang mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ditandai dengan perubahan cuaca secara tiba-tiba dan cenderung ekstrem. Seperti hujan deras, hujan es, dan puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Sumatera Selatan akan memasuki musim hujan mulai pertengahan bulan ini. Pemerintah dan warga diimbau waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang Wandayantolis mengungkapkan, September dan Oktober 2021 adalah awal musim hujan tahun ini atau lebih cepat sepuluh hari dari sebelumnya. Sedangkan puncak musim hujan akan terjadi pada Februari-Maret 2022 dengan intensitas hujan berkisar 200 mm-400 mm per dasarian.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Pertanian, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, sering kali paling terdampak.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
Saat ini, Sumsel sedang mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ditandai dengan perubahan cuaca secara tiba-tiba dan cenderung ekstrem. Seperti hujan deras, hujan es, dan puting beliung.
"Wilayah Sumsel akan memasuki musim hujan. Kami prakirakan puncaknya Februari dan Maret tahun depan," ungkap Wandayantolis, Senin (13/9).
Pada musim hujan nanti patut diwaspadai terjadinya bencana alam yang kerap terjadi di provinsi itu. Banjir dan longsor menjadi langganan terjadi di sejumlah daerah di Sumsel.
"Bencana hidrometeorologi bisa diminimalisir dengan mitigasi oleh pihak terkait," kata dia.
Sementara itu, Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori menjelaskan, daerah termasuk rawan longsor berada di dataran tinggi, seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara,
Penukal Abab Lematang Ilir, Pagar Alam, dan Lahat. Sedangkan daerah rawan banjir yakni Palembang, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Banyuasin, Musi Banyuasin Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu timur, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Ogan Ilir.
"Semua daerah hampir merata terjadi rawan banjir dan longsor," ujarnya.
Untuk menekan dampak bencana yang ditimbulkan, pihaknya sudah mulai melakukan berbagai program. Di antaranya sosialisasi daerah rawan bencana, penyiapan sarana prasarana jika terjadi bencana, dan perbaikan infrastruktur.
"Kami juga akan bentuk satgas khusus ubtuk menangani bencana banjir dan longsor," kata dia.
Baca juga:
2.021 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan
Ratusan Rumah di Kota Sorong Papua Barat Terendam Banjir
800 Kepala Keluarga di Bolaang Mongondow Terdampak Banjir
Banjir Melanda Kabupaten Ketapang, 8.132 Jiwa Terdampak
76 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Boalemo