Tahu dan Sotong di Serang Ditemukan Mengandung Formalin dan Boraks
Dari 21 sampel makanan yang diambil dari para pedagang, tim pemeriksa BPOM Banten menemukan 5 jenis makanan positif mengandung zat berbahaya. Selain formalin, petugas juga menemukan zat rhodamin dan boraks.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Banten menemukan makanan tidak layak konsumsi lantaran mengandung zat formalin di sejumlah jajanan pasar untuk makanan pembuka puasa (Takjil) dalam operasi mendadak di Pasar Lama Kota Serang, Kamis (9/5).
Dari 21 sampel makanan yang diambil dari para pedagang, tim pemeriksa BPOM Banten menemukan 5 jenis makanan positif mengandung zat berbahaya. Selain formalin, petugas juga menemukan zat rhodamin dan boraks.
-
Apa tanda yang menunjukkan bahwa pola makan kita tidak sehat? Diet dan pola makan yang berdampak tidak sehat di dalam tubuh kita bisa menunjukkan sejumlah tanda yang tidak boleh dilewatkan.
-
Apa saja zat pewarna makanan yang berbahaya? Meskipun banyak pewarna makanan yang aman, ada 11 jenis yang perlu dihindari.
-
Mengapa pola makan tidak sehat bisa menjadi penyebab lambung bengkak? Konsumsi makanan tinggi lemak, pedas, atau berlemak tinggi dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, menyebabkan peradangan pada lambung. Pola makan yang tidak sehat juga dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk terjadinya lambung bengkak.
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
-
Kenapa makanan berlemak trans buruk untuk otak? Lemak trans tidak hanya buruk untuk jantung dan pembuluh darah, tetapi juga dapat merusak fungsi otak.
-
Kenapa makan makanan berlemak bikin kita ngantuk? Makanan yang tinggi lemak juga dapat menjadi penyebab mengantuk setelah makan. Lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna oleh tubuh dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. Ketika kita mengonsumsi makanan berlemak, tubuh akan mengalihkan sebagian besar aliran darah ke sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke otak. Hal ini dapat menyebabkan rasa kantuk dan mengantuk setelah makan.
"Satu sampel terasi mengandung rhodamin B, dua sampel tahu mengandung formalin, satu sampel sekoteng mengandung rhodamin B, dan satu sampel sotong aneka rasa mengandung boraks," kata Tim Pemeriksaan BPOM Banten Fitri Sufia.
Fitri menjelaskan jika zat itu dikonsumsi oleh manusia bisa menimbulkan penyakit berbahaya. Seperti terganggunya sistem pencernaan, fungsi ginjal, bahkan bisa menjadi pemicu tumbuhnya sel kanker.
"Bisa lebih parah lagi kena kanker, karena zat itu tidak diperuntukkan sebagai bahan makanan. Jadi tentunya sangat berbahaya dan mengancam kesehatan," katanya.
Menindaklanjuti temuan tersebut, pihaknya telah mendatangi pedagang yang menjual makanan menggunakan bahan berbahaya tersebut dan meminta untuk menandatangani nota kesepakatan tidak mengulangi kembali.
"Kalau masih juga diperdagangkan dan belum ditarik, ya acuan kami pada surat pernyataan itu, pedagang tidak boleh jualan lagi," tuturnya.
Untuk diketahui, sidak tersebut dilakukan bersama Dinas Perdagangan Industri Koperasi (Disperdaginkop) dan UKM Provinsi dan Kota Serang, serta Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinas Pertanian Kelautan dan Peternakan (DPKP) Kota Serang.
Baca juga:
Tahu Berformalin Ditemukan di Pasar Curug Tangerang
Mengandung Bakteri Berbahaya, Enam Ton Bibit Jagung Impor Asal India Dimusnahkan
Makanan Memakai Pewarna Tekstil Ditemukan di Pasar Tobong Purbalingga
Gorengan Ternyata Merupakan Makanan yang Paling Membahayakan Nyawa Manusia
Makanan Instan Bisa Jadi Penyebab Meningkatnya Risiko Kematian
Berbahayakah Jika Kamu Mengonsumsi Makanan yang Sudah Jamuran?
Jajanan Pilus dan Arumanis Pakai Pewarna Tekstil Ditemukan di Purbalingga