Tak Cuma Soal Perang, Sejarah Islam akan Lebih Lengkap di RUU Pesantren
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membantah pelajaran pendidikan agama akan dihapuskan dengan adanya RUU Pesantren. RUU tersebut telah disepakati para anggota Panja di DPR RI dan tinggal dibawa ke paripurna untuk disahkan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membantah pelajaran pendidikan agama akan dihapuskan dengan adanya RUU Pesantren. RUU tersebut telah disepakati para anggota Panja di DPR RI dan tinggal dibawa ke paripurna untuk disahkan.
"Tidak ada (penghapusan). Tidak benar sama sekali. Jadi tidak ada materi sejarah Islam yang dihapuskan, tidak ada," jelasnya usai acara Peringatan Hari Pesantren Nasional di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/9) malam.
-
Di mana Syekh Sulaiman menuntut ilmu agama? Mengutip beberapa sumber, sejak tahun 1881 Sulaiman sudah memperdalam ilmu agama Islam. Saat itu ia belajar Al-Qur'an kepada Syekh Abdurrahman dan Syekh Muhammad Arsyad di Batukampar.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Apa yang terjadi pada Airul Harahap di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? Salah seorang pengurus ponpes itu, Ustaz Ahmad Karimudin menyatakan mereka mendapat laporan bahwa santri itu tersengat listrik.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Apa yang diajarkan oleh Syeikh Musthafa kepada santri di pondok pesantren? Dengan jiwa pedagangnya yang begitu tinggi, Syeikh Musthafa juga mengajarkan soal pengusaha, pedagang, dan petani. Uniknya, ajaran dan pendekatannya ini sangatlah jauh berbeda ketimbang ponpes atau ulama-ulama lainnya.
-
Mengapa Ra Lilur membakar Pesantren Syaikhona Kholil Demangan? Bakar Pondok Pesantren Puluhan tahun lalu, Ra Lilur sengaja membakar Pesantren Syaikhona Kholil Demangan yang diasuh oleh kakaknya, Kiai Abdullah Schall. Konon itu adalah isyarat bahwa kelak pesantren akan maju pesat dan memiliki bangunan megah setinggi asap api waktu itu.
Menag menyampaikan, selama ini dalam materi sejarah Islam isinya selalu berkaitan dengan peperangan. Sehingga dapat menimbulkan kesan sejarah Islam hanya berisi peperangan. Inilah yang akan dilengkapi.
"Ini yang akan kita lengkapi dengan mengisi bagian-bagian penting dari sejarah Rasul yang sesungguhnya tidak hanya diisi oleh perang saja, tapi justru waktu yang dijalani oleh Rasul itu lebih banyak digunakan untuk membangun peradaban," jelasnya.
Dalam materi akan ditambahkan bahwa Islam lahir untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Dengan demikian anak-anak akan memahami Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang penuh kedamaian dan penuh kasih sayang.
"Sebagaimana kenyataannya dilalui oleh Beliau tidak hanya peperangan. Jadi tidak menghilangkan peperangan-peperangan, tidak bisa dipisahkan dari bagian sejarah Rasul, sejarah Islam, tapi itu bukan satu-satunya itu poinnya," terang politikus PPP ini.
Pada Kamis petang, pemerintah dan DPR berhasil menyepakati seluruh RUU Pesantren. Seluruh perwakilan fraksi juga telah menandatangani persetujuan untuk pemerintah.
"Tinggal kita menunggu kapan pimpinan DPR membawa RUU ke paripurna untuk disahkan dalam paripurna. Pimpinan DPR yang akan mengagendakan," pungkasnya.
Baca juga:
DPR dan Pemerintah Sepakat RUU Pesantren Dibawa ke Paripurna
Menag Lukman Hakim Raker dengan Komisi VIII DPR Bahas RUU Pesantren
DPR Targetkan RUU Pesantren Kelar Sebelum Habis Masa Jabatan
RUU Pesantren Akan Disahkan September, DPR Tegaskan Peran Pesantren Diperkuat
Rapat Bahas RUU di DPR, Ormas Islam Minta Ruang Gerak Pesantren Tak Diintervensi
Besok, Komisi VIII Rapat Bareng Ormas Bahas RUU Pesantren
Bahas RUU Pesantren, Komisi VIII DPR Minta Masukan Pimpinan Ponpes se-Indonesia