Tak diberi uang buat beli miras, Brekele aniaya ibu kandung dan bakar rumah
Saat meminta uang, Brekele sempat membawa pisau. Brekele juga mengancam ibunya dengan pisau. Pelaku kemudian memukul korban dengan batu bata. Korban mengalami luka di bagian kepala. Tak puas dengan menganiaya korban, pelaku kemudian membakar kasur korban. Api kemudian merembet ke hampir semua bagian rumah.
Gara-gara tak diberi uang, seorang pemuda bernama Izzan Abdullan alias Brekele (23) menganiaya ibu kandungnya. Tak hanya itu, pemuda yang beralamatkan di Padukuhan Kaligondang, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul ini membakar rumah milik ibunya.
Kapolsek Bambanglipuro, AKP Wahyu Sudadi menuturkan, penganiayaan yang dilakukan oleh Brekele kepada Tri Iswani (48), ibu kandungnya, terjadi pada Sabtu (26/5). Saat itu, sekitar pukul 13.00 WIB, Brekele meminta uang kepada ibunya. Oleh ibunya Brekele kemudian diberi uang Rp 75 ribu.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
"Usai diberi uang, pelaku kemudian pergi lagi. Jarak beberapa jam, pelaku kembali lagi ke rumah. Pelaku minta uang lagi untuk beli miras ke ibunya," ujar Wahyu saat dihubungi, Senin (28/5).
Wahyu menuturkan, saat meminta uang, Brekele sempat membawa pisau. Brekele juga mengancam ibunya dengan pisau.
"Pelaku kemudian memukul korban dengan batu bata. Korban mengalami luka di bagian kepala. Tak puas dengan menganiaya korban, pelaku kemudian membakar kasur korban. Api kemudian merembet ke hampir semua bagian rumah," terang Wahyu.
Usai membakar kasur, Brekele melarikan diri. Rumah terbakar dan baru berhasil dipadamkan usai tiga mobil pemadam datang.
"Pelaku yang melarikan diri langsung kami kejar. Pelaku kemudian berhasil kami amankan sekitar 5 kilometer dari rumahnya," urai Wahyu.
Wahyu menambahkan saat ini pelaku sudah ditetapkan menjadi tersangka dan dijerat dengan pasal berlapis. Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 2,2 tahun dan Pasal 187 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
"Saat ini pelaku masih kita periksa. Sudah kita tahan," tutup Wahyu.
Baca juga:
Rebutan penumpang, sopir bus di Palembang tewas usai dikeroyok 2 orang
Lagi duduk di depan masjid, pelajar SMA di Depok dibacok gerombolan pemotor
Pelaku pembunuhan Ustaz Prawoto bingung didakwa dua pasal
Siswa SMK di Depok dibacok, pelaku diduga sesama pelajar
Penganiaya balita di Berau ibu kandung, motif sakit hati dengan mantan suami