Tak Hanya Rusak KA Babaranjang, Girder Fly Over Bantaian yang Roboh Juga Hancurkan 3 Rumah Warga
Beton girder Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, yang roboh ternyata turut merusak tiga unit rumah warga.
Beton girder Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, yang roboh ternyata tak hanya merusak kereta api batu bara rangkaian panjang (KA Babaranjang), Tiga unit rumah warga juga rusak parah dalam peristiwa itu.
- Dampak Crane Girder Roboh di Muara Enim, Seluruh Perjalanan KA Dibatalkan dan Uang Tiket 100% Kembali
- Pekerja Tewas akibat Crane Girder Fly Over Bantaian Roboh Bertambah, Ini Daftar Para Korban
- Terungkap Penyebab Robohnya Crane Girder Fly Over Bantaian
- KA Babaranjang Tertimpa Crane Girder Fly Over Bantaian, 1 Orang Tewas dan 6 Terluka
Tak Hanya Rusak KA Babaranjang, Girder Fly Over Bantaian yang Roboh Juga Hancurkan 3 Rumah Warga
Rumah yang rusak parah diketahui milik Tabrani (60), Darningsih (43), dan Juliana (51). Posisinya berjarak sekitar 20 meter dari proyek pembangunan.
Tak hanya bangunan, seisi rumah milik para korban juga mengalami kerusakan parah, mulai dari alat elektronik, perabotan rumah tangga, hingga kendaraan bermotor.
Seorang pemilik rumah, Darningsih mengaku masih syok dengan kejadian itu. Saat kejadian, dia dan ketiga anaknya berada di dalam rumah dan terdengar dentuman kuat dari atap rumahnya.
Darningsih pun cepat-cepat mengajak ketiga anaknya keluar sebelum tertimpa bangunan. Dia semakin kaget rumahnya hancur berantakan karena tertimpa crane girder.
Tadi malam, Darningsih dan keluarganya tidur di depan puing-puing rumahnya tanpa penerangan apa pun karena listrik padam akibat meteran rusak.
"Saya kira mau kiamat, suaranya kencang sekali. Rumah kami hancur, Alhamdulillah anak-anak selamat semua," kata Darningsih, Jumat (8/3).
Apredo Pramudya (18) anak dari Tabrani tak bisa melupakan detik-detik crane girder jatuh menimpa rumah merekka. Dia melihat alat itu berayun sebelum roboh.
"Alhamdulillah saya cepat melompat begitu alat itu roboh menimpa rumah kami," kata Apredo.
Warga yang menjadi korban peristiwa ini belum juga didatangi pihak terkait untuk mengganti rugi atas kerugian yang dialami. Padahal semua harta berharga milik mereka hancur dan tak bisa lagi digunakan.
"Jangankan ganti rugi, bantuan makanan juga tidak ada, padahal kami butuh, kami juga belum didatangi orang proyek untuk didata. Kami minta pertanggungjawaban, ganti rugi apa yang kami alami," kata Apredo.
Jalur KA Kembali Bisa Dilintasi
Sementara proses normalisasi jalur kereta api yang rusak akibat ditimpa crane girder fly over Bantaian sudah bisa dilintasi. Hanya, kecepatan KA masih terbatas di bawah 5 kilometer per jam.
KA pertama yang melintas adalah KA 3032 KA Babaranjang dari Tanjung Enim Baru menuju Tarahan melalui jalur hulu, Jumat (8/3) sore. KA melintas dengan aman.
Selanjutnya KA Sindang Marga relasi Kertapati-Lubuklinggau dijadwalkan akan melintas nanti malam. Sebelumnya, KA penumpang ini batal beroperasi dan tiket dikembalikan 100 persen ke penumpang.
Manager Humas PTKAI Divre III Palembang Aida Suryanti mengungkapkan, dengan normalnya jalur tersebut, semua KA yang menggunakan jalur itu kembali beroperasi.
Kecepatan KA yang tak lebih dari 5 km/jam akan ditingkatkan bertahap jika perbaikan rampung sesuai standar.
"Hari ini jalur yang tertimpa girder sudah bisa dilintasi dengan kecepatan minimal demi keamanan," ungkap Aida.
Dia menyebut aspek keselamatan menjadi prioritas dan PT KAI konsentrasi dalam menjalankan operasional KA. Selanjutnya semua jalur di petak jalan tersebut dalam pengawasan dan perbaikan petugas.
"Normalisasi dan perbaikan jalur dilanjutkan di jalur hilir di petak jalan tersebut," kata Aida.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan KA atas ketidaknyamanan ini," sambung Aida.