Taktik Pemprov Sumsel Mengenalkan Kopi Lokal ke Mancanegara
Provinsi Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020.
Provinsi Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020.
- 1 Oktober Merayakan Hari Kopi Sedunia, Produksi Kopi di Indonesia Capai 760.000 Ton
- 3 Fakta Situbondo Surganya Kopi dan Tembakau, Wisatawan Bisa Lihat Pengolahan Kopi dan Menikmati Pemandangan Indah
- Produksi Berlimpah, Menteri Agus Sebut 5 Sektor Olahan Makanan dan Minuman di Indonesia Ini Bisa Berkembang Pesat di RI
- Ini Daerah-Daerah di Sumsel yang Jadi Penghasil Kopi Terbesar di Indonesia
Taktik Pemprov Sumsel Mengenalkan Kopi Lokal ke Mancanegara
Berdasarkan databoks tahun 2022, Provinsi Sumsel dinobatkan sebagai daerah penghasil kopi terbesar se-Indonesia dan tercatat memproduksi kopi mencapai 212,4 ribu ton atau 26,72% dari total produksi kopi nasional.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengajak berbagai pihak untuk mendukung langkah Pemerintah Daerah yang telah melaunching brand ‘Kopi Sumsel’ sehingga lebih dikenal masyarakat luas.
Launching tersebut ditandai dengan meminum kopi bersama serta pelepasan balon ke udara di Sungai Sekanak Lambidaro, Palembang, Sumatera Selatan.
"Sumsel kaya dengan banyak sumber daya alamnya dan salah satunya Sumsel memiliki komoditi andalan, yakni kopi yang menjadikan kita sebagai daerah penghasil terbesar di Indonesia. Sengaja hari ini kita luncurkan brand ‘Kopi Sumsel’ yang menjadI rangkaian HUT Sumsel," ucap Fatoni.
“Kita ingin Sumsel menjadi tuan rumah untuk ‘Kopi Sumsel’ itu sendiri. Kita ingin ‘Kopi Sumsel’ ini dicintai, dinikmati oleh para pecinta kopi dari penjuru daerah di Indonesia maupun mancanegara,” kata Fatoni.
Sebagaimana diketahui, Provinsi Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020 yang tersebar di Kabupaten OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat dan Kota Pagar Alam dan sejumlah kabupaten lainnya di wilayah Sumsel.
"Potensi yang besar ini harus kita manfaatkan dan dikembangkan dengan baik, tentu untuk ini kita tidak bisa berbuat sendiri. Kita perlu semua pihak ikut andil dan terlibat membuat kopi asal Sumsel ini dengan kualitas yang baik sehingga dicintai oleh masyarakat hingga dunia. Kita bangga Sumsel bisa menjadi penghasil kopi terbesar dan dengan kualitas yang sangat baik," ujar Fatoni.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas dan popularitas ‘Kopi Sumsel’ di kalangan pecinta kopi, pihaknya akan mendatangkan para ahli Kopi dari berbagai daerah datang ke Sumsel guna memberikan bimbingan dan arahan terkait produksi kopi.
"Dari sisi kualitas juga akan kita tingkatkan dan Pemprov Sumsel akan mendukung dan memantau ini mulai dari pemberian bibit dan pupuk yang cukup, kita akan kawal bimbing, kita arahkan dan kita juga akan datangkan para ahli ke Sumsel agar kopi kita bisa dikenal," ucap Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumsel Affandi Udji menyebut launching ‘Kopi Sumsel’ ini sebagai bentuk dukungan bagi para pengusaha kopi di wilayah Sumsel. Sebagaimana diketahui, ‘Kopi Sumsel’ dapat terwujud berkat bantuan banyak pihak, di antaranya oleh KADIN Sumsel, Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri dan lainnya.
"Kita ketahui Sumsel memproduksi kopi terbanyak di Indonesia, harga kopi saat ini 55 ribu per kilogramnya. Untuk itu, kami berkomitmen membantu pertumbuhan ekonomi di Sumsel ini baik melalui pengembangan produk lokal di Sumsel yakni salah satunya kopi," kata Affandi.