Tanda kekerasan nihil, tim forensik sebut Putra tewas karena sakit
Kesimpulan menyatakan Putra tewas karena dianiaya terbantahkan.
Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan bekas kekerasan di jasad Putra Febrianto (14). Tim forensik menyebut siswa SMP Mariana, Banyuasin, itu meninggal karena sakit.
Salah satu dokter instalasi pemulasaraan jenazah Rumah Sakit Muhammad Husin (RSMH) Palembang, dr. Baringin Sitanggang mengatakan, hasil visum itu menunjukkan tak satu pun terdapat luka akibat benda tajam atau tumpul di tubuh korban. Sedangkan memar dan bintik-bintik hal biasa ditemukan di tubuh manusia setelah meninggal dunia.
"Tidak kita temukan bekas kekerasan. Penyebab kematiannya murni karena sakit," kata Baringin, Rabu (24/3).
Baringin melanjutkan, hasil ini bersesuaian dengan keterangan pihak keluarga yang menyatakan Putra sempat sakit beberapa hari sebelum meninggal.
"Kalau jenis penyakitnya tak bisa disebutkan," ujar Baringin.
Menurut Baringin, kasus kematian Putra bisa mudah terungkap dengan autopsi. Sayangnya, pihak keluarga enggan melakukannya dan memilih mengambil korban buat dimakamkan.
"Memang harusnya diautopsi. Kalau visum cuma dilihat dari fisik luar saja," ucap Baringin.
Diberitakan sebelumnya, Putra diduga tewas karena menjadi korban pengeroyokan dilakukan teman-teman sekolahnya. Berdasarkan informasi dihimpun, pengeroyokan terjadi sepekan lalu di Desa Mariana, Banyuasin. Saat pulang sekolah, korban mengaku tubuhnya kesakitan, tetapi tidak menceritakan penyebabnya.
Keluarga lantas mengobati korban dengan cara tradisional. Kesehatannya semakin memburuk dan meninggal dunia di rumahnya, Rabu (24/3) pagi. Buat mengetahui penyebab kematiannya, jenazah korban dibawa ke kamar mayat RSMH Palembang.
Baca juga:
Siswa SMP di Banyuasin tewas penuh memar, diduga dikeroyok teman
Dua pria muslim dikeroyok hingga tewas karena menggembala kerbau
Rebutan cewek, siswa sekolah elit dipukuli 10 temannya
Sopir GO-JEK babak belur dikeroyok sopir taksi di Jalan Blora
Pulang liputan, wartawan Liputan6.com dikeroyok preman di Tambora
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Di mana bisa menemukan Lenggang di Palembang? Selain Pempek, Lenggang menjadi salah satu kuliner yang ada di hati masyarakat. Banyak penjual Lenggang yang bisa dijumpai.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.