Tanggap Darurat Berakhir, Pengungsi Demo Rusuh di Penajam Masuk Masa Pemulihan
Selama dua pekan ini, pengungsi tinggal di mess gedung PKK kabupaten PPU. Selama itu, semua prosedur penanganan pengungsi melibatkan banyak pihak, dan dilakukan maksimal.
Pemkab Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, hari ini resmi menutup masa tanggap darurat 14 hari pascaunjukrasa berujung pembakaran rumah, Rabu (16/10) lalu. Penanganan korban terdampak, di antaranya pengungsi, masuk masa pemulihan.
Selama dua pekan ini, pengungsi tinggal di mess gedung PKK kabupaten PPU. Selama itu, semua prosedur penanganan pengungsi melibatkan banyak pihak, dan dilakukan maksimal.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan warga Kampung Adat Lebak Bitung menumbuk padi? Menariknya, padi yang ditumbuk adalah yang disimpan di leuit berusia empat sampai enam tahun dan masih sangat baik untuk dikonsumsi.
"Iya, hari ini tanggap darurat ditutup Pak Wakil Bupati (Hamdam) genap 14 hari. Pengungsi mendapatkan bantuan uang tunai, di antaranya digunakan menyewa rumah, dan sembako keperluan beberapa bulan ke depan," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (29/10) malam.
Nurlaila menerangkan, sebelumnya, BPBD PPU dan tim lainnya, juga telah memberikan pemahaman kepada pengungsi, korban terdampak peristiwa dua pekan lalu. "Kita berusaha memandirikan korban terdampak. Di pengungsian bukan masalah terbatas dan lainnya," ujar Nurlaila.
"Tapi memang harus berakhir. Bantuan yang diberikan, sampai bisa melihat tindakan apa yang bisa dilakukan pada proses transisi. Dari tanggap darurat ke pemulihan ini," tambah Nurlaila.
Diterangkan Nurlaila, masa pemulihan diantaranya identifikasi dan kajian lapangan terkait program pemerintah ke depan, untuk rencana rehabilitasi, dan merekonstruksi bekas lokasi dan bangunan yang terbakar. "Melakukan identifikasi kepemilikan lahan. Kemudian tekait dengan apakah perlu dibangunkan lagi, atau relokasi," sebut Nurlaila.
"Alhamdulillah, tidak ada yang sakit selama di pengungsian. Karena pelayanan kesehatan 24 jam. Semua penanganan dalam masa tanggap darurat bisa terpenuhi. Mereka (pengungsi) bisa menerima kondisi ini," ucap Nurlaila.
Untuk diketahui, dari peristiwa kerusuhan Rabu (16/10), di 3 RT 6,7 dan 8, tercatat antara lain 81 rumah terbakar, 21 bangunan tempat usaha ikut terbakar, beserta bangunan sekolah. Selain itu, aksi massa juga mengakibatkan 12 motor dan 3 mobil terbakar. Tercatat, ada 352 jiwa dari 94 KK mengungsi karena kehilangan tempat tinggal. Kerugian materi dari peristiwa itu mencapai Rp7,3 miliar.
Baca juga:
Penuntasan Kasus Kerusuhan di Penajam Paser Utara Tunggu Ritual Adat
Kerusuhan di Penajam Paser Utara Catat Kerugian Hingga Rp7,3 Miliar
83 Anak Pengungsi di Penajam Paser Utara Terancam Tidak Bisa Sekolah
Kerusuhan di Penajam Hanguskan Belasan Motor dan Mobil
Penajam Paser Utara Rusuh, Pemindahan Ibu Kota Tetap Jalan Terus
322 Kepala Keluarga Mengungsi Dampak Kerusuhan di Penajam Paser Utara
4 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Berujung Kerusuhan di Penajam Paser Utara