Tangkal Hoaks Covid-19, Kemenkes Imbau Masyarakat Saring Informasi Sebelum Disebar
Penyebaran hoaks di masa pandemi ini sangat merugikan, karena menimbulkan rasa tidak percaya pada otoritas pemerintah. Selain itu juga berdampak pada program vaksinasi Covid-19 yang saat ini tengah berjalan.
Tercatat hingga Selasa (6/4) lalu, ada 154 informasi salah yang beredar di masyarakat terkait vaksin Covid-19. Adapun sejumlah hoaks yang beredar mulai dari penularan Covid-19, obat Covid-19, serta chip yang ada di dalam vaksin Covid-19 juga sempat meresahkan masyarakat.
Penyebaran hoaks di masa pandemi ini sangat merugikan, karena menimbulkan rasa tidak percaya pada otoritas pemerintah. Selain itu juga berdampak pada program vaksinasi Covid-19 yang saat ini tengah berjalan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang berperan sebagai "Gatotkaca" dalam melawan hoaks di Sukoharjo? Di baliknya ada seorang pria bernama Agus Widanarko (41) yang mengenakan kostum Gatotkaca itu.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Widyawati menyampaikan, pihaknya menyadari isu terkait kesehatan merupakan isu yang spesifik, dan dibutuhkan keahlian khusus untuk mengidentifikasi apakah sebuah informasi yang beredar itu nyata atau hoaks.
“Maka dari itu, kami selalu mengimbau masyarakat untuk melakukan saring sebelum sebar (3S),” katanya dalam Dialog Produktif bertema Melawan Hoaks dan Misinformasi Vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan pada FMB9ID_IKP, Rabu (7/4).
“Hoaks belakangan memang banyak terkait dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), atau yang terkait dengan vaksinasi Covid-19. Hoaks itu nantinya akan kita telusuri dan olah bersama. Karena isu kesehatan perlu ahli untuk klarifikasi. Apabila informasi tersebut salah maka kami luruskan dengan mengadakan konferensi pers dan menyebarkannya di kanal-kanal kami,” terang Widyawati lebih lanjut.
Sementara itu, Communication for Development Specialist UNICEF, Rizky Ika Syafitri mengatakan, WHO atau organisasi Kesehatan dunia sendiri menempatkan hoaks atau misinformasi sebagai salah satu ancaman global untuk kesehatan masyarakat.
“KPCPEN, Satgas Penanganan Covid-19, dan Kementerian Kesehatan sampai membuat task force sendiri untuk menangani hoaks. Sedikitnya ada 5 hoaks baru yang tersebar setiap hari, sementara untuk mengklarifikasinya perlu proses,” jelasnya.
“Kalau dilihat secara umum, hoaks vaksinasi sebenarnya berulang. Misalnya tentang KIPI, di tahun 2017-2018 saat Kemenkes melakukan kampanye besar vaksinasi campak rubella, dengan target vaksinasi kepada 77 juta anak Indonesia. Salah satu kenapa cakupannya tidak mencapai 95% karena hoaks yang beredar,” tambahnya.
Rizky berpendapat, masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan literasi digital, untuk memahami bahwa tidak semua informasi yang bersumber dari internet itu benar.
Strategi lain yang perlu dilakukan dalam mencegah penyebaran hoaks terkait pandemi dan vaksinasi Covid-19 ini adalah, masyarakat perlu diberi tahu dan dipersiapkan terlebih dahulu mengenai informasi bahwa ada pihak-pihak yang tidak ingin bangsa ini keluar dari pandemi.
“Sehingga saat masyarakat menerima hoaks mereka sudah tahu jenis-jenis dan tidak terpengaruh dengan hoaks tersebut,” ungkapnya.
Kemenkes, bekerja sama dengan UNICEF dan KPCPEN juga telah melatih 92 ribu vaksinator yang dipersiapkan untuk berhadapan langsung dengan masyarakat. Mereka dibekali kemampuan berkomunikasi interpersonal yang efektif, karena survei UNICEF menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak mengakses media sosial juga mengetahui soal hoaks terkait vaksinasi Covid-19 sehingga perlu pendekatan khusus, terutama dari dokter dan tenaga Kesehatan yang masih dipercaya masyarakat.
Untuk mendapatkan informasi yang valid dan terbaru terkait pandemi Covid-19 dan program vaksinasi nasional, masyarakat diimbau untuk dapat menjadikan kanal resmi Kementerian Kesehatan sebagai rujukan utama seperti pada laman website sehatnegeriku.kemkes.go.id, Facebook Kementerian Kesehatan RI, Twitter @KemenkesRI, Instagram @kemenkes_ri, dan YouTube @Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga:
Percepat Vaksinasi Covid-19, IDI Dorong Seluruh Tenaga Kesehatan Ikut Pelatihan
Cegah Penularan Covid-19, BNPB Tak Bangun Huntara di Pengungsian Bencana NTT
AMSI: 2.725 Paket Suplemen Didistribusikan ke Media Anggota di 21 Provinsi
Satpol PP Ingatkan Pengelola Pasar Tanah Abang Awasi Ketat Kerumunan Pengunjung
Pembayaran THR ke Pekerja Mampu Genjot Perekonomian di Tengah Pandemi
Jika Dipakai Tiap Hari, Umur Laik Pakai Masker Kain Hanya 3 Pekan