Terima Telepon di Bawah Pohon, Pemuda di NTT Tewas Tersambar Petir
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban dengan membuat surat pernyataan.
Dona Riki Nenoliu (22), pemuda asal Oenoni, Desa Mio, Amanuban Selatan, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur tewas tersambar petir, Selasa (2/12). Petir menyambar ketika korban sedang menelepon menggunakan handphonenya.
Kronologi kejadian itu bermula saat korban bersama ibu kandungnya, Sarci Tanu dan kedua adiknya, yakni Antoinius Nenoliu dan Lianse Lassa pulang menjenguk saudara mereka yang dirawat di Puskesmas Panite.
-
Apa yang membuat Terasering Panyaweuyan terlihat kering dan mirip dengan dataran di Timur Tengah? Dalam tayangan yang diunggah oleh akun TikTok @andirivano_ ini terlihat luasan area di sana dalam kondisi kering dan berpasir.Padahal sebelum musim kemarau, bukit di kaki Gunung Ciremai ini begitu subur dan hijau karena ditanami bawang dan sayur-sayuran.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan tembaga di Desa Tumang? Ciri khas dari kerajinan tembaga di Tumang adalah teksturnya yang khas. Tekstur itu tidak bisa ditemukan pada kerajinan logam manapun. Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk membuat kerajinan itu juga hanya ada di Tumang dan tak dijual di toko-toko manapun.
-
Kapan hiu ini ditemukan terdampar di pantai? Menurut Aitkenhead, kondisi hiu tersebut menunjukkan bahwa hewan itu telah berada di dalam air selama satu atau dua hari setelah kematiannya.
-
Apa yang terjadi pada pesepeda di Tambun Selatan? Viral di media sosial seorang pesepeda yang tiba-tiba dijambret oleh pemotor hingga terjatuh.
Di tengah perjalanan, hujan turun. Mereka menghentikan laju motor dan berteduh di sebuah teras rumah. Korban kemudian menerima telepon dari seseorang. Korban berjalan keluar teras ke pohon asam yang tak jauh dari rumah itu.
Tak berselang lama, petir menggelegar menyambar pohon tempat korban menerima telepon. Seketika, korban tersungkur ke tanah. Melihat kejadian itu, sang ibu langsung keluar dari teras dan memeluk korban yang sudah tak bernyawa di tengah hujan lebat.
Kapolres Timor Tengah Selatan melalui Kasat Reskrim Iptu Jamari mengatakan pihaknya bergerak cepat ke tempat kejadian perkara dan berkoordinasi dengan Puskesmas Panite untuk mengevakuasi korban.
"Pada pukul 14.00 WITA, tim medis dari Puskesmas Panite dan perawat tiba di lokasi dan langsung melakukan pemeriksaan serta visum terhadap jenazah korban," ujar Jamari saat dikonfirmasi, Senin (2/12).
Keluarga Menolak Autopsi
Menurutnya, celana jins yang digunakan korban robek di bagian kiri dan pangkal paha kanan terbakar akibat tersambar petir.
"Pada bagian dada kiri dan kanan korban terdapat lebam bergaris-garis, paha kiri dan kanan terdapat luka bakar, terdapat juga lebam di punggung korban," jelas Jamari.
Setelah dilakukan tindakan medis, jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban dengan membuat surat pernyataan.
"Kami keluarga dengan segenap hati menerima kematian anak kami, sebagai ajalnya dan menolak untuk dilakukan tindakan autopsi terhadap anak kami," ungkap ayah kandung korban, Mikael Nenoliu.
(mdk/ray)