Terjun ke Sungai Gara-gara Panik Ketemu Suami Selingkuhan, Fajar Ditemukan Meninggal
Fajar sebelumnya melompat ke sungai di Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember pada Selasa (23/2) sore. Antara titik hilang dengan penemuan jenazah relatif cukup jauh, yakni berjarak sekitar 45 kilometer.
Pencarian terhadap Fajar Rumi Wijaya (28), akhirnya membuahkan hasil. Pria asal Jember kawasan kota itu, ditemukan meninggal di muara aliran sungai di Dusun Ungkalan, Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Jember.
Fajar sebelumnya melompat ke sungai di Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember pada Selasa (23/2) sore. Antara titik hilang dengan penemuan jenazah relatif cukup jauh, yakni berjarak sekitar 45 kilometer.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Fajar ditemukan di muara sungai dekat pantai selatan Jawa itu pada Rabu (24/2) sore kemarin. Warga sedang mencari ikan menemukan jasad Fajar.
Polsek Ambulu yang mendapat laporan warga tidak langsung memastikan jenazah pria tersebut adalah Fajar Rumi Wijaya (28). Polsek Ambulu berkoordinasi dengan Polsek Silo yang pertama kali menerima laporan dan menyampaikan laporan temuan jenazah tersebut ke Satreskrim Polres Jember.
"Kita mendapat laporan ada penemuan mayat laki-laki di aliran sungai yang ada di Dusun Ungkalan, Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, tepatnya sisi barat jembatan gantung dan dekat Pantai Cangak," ujar Kapolsek Silo AKP Suhartanto saat dihubungi merdeka.com, Kamis (25/2).
Tim Identifikasi dari Polres Jember yang diterjunkan langsung mengidentifikasi jenazah yang kemudian dievakuasi ke RSD dr Soebandi. Evakuasi dilakukan polisi bersama jajaran Basarnas Jember.
"Tim Ident Polres Jember bersama Unit Reskrim Polsek Silo melakukan identifikasi antara lain alat khusus identifikasi emambis. Butuh waktu semalam untuk memastikan hasil ident, apalagi jenazah sudah hampir 3 hari hanyut di sungai,” ujar Suhartanto.
Proses identifikasi juga didukung oleh rumus sidik jari identik. Yakni dengan mencocokkan identifikasi di jari jenazah dengan data yang ada di NIK (Nomor Induk Kependudukan) korban.
"Pihak keluarga juga kemudian sudah meyakini bahwa jenazah adalah Fajar, karena ciri-ciri wajah dan tubuh korban yang masih dapat dikenali. Kondisi jenazah relatif masih utuh,” tutur Suhartanto.
Proses autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban kemungkinan tidak dilakukan. “Keluarga menolak autopsi dan ingin langsung dimakamkan secara syariat agama,” ujar Suhartanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, operasi pencarian terhadap Fajar Rumi Wijaya (28) telah dilakukan sejak dua hari yang lalu, atau Selasa (23/02) sore. Fajar diketahui nekat meloncat ke sungai, karena menghindari kejaran suami dari teman perempuan yang sedang dekat dengannya.
Peristiwa nahas ini bermula ketika Fajar Rumi Wijaya (28) mengirimkan pesan WhatsApp berisi ajakan bertemu kepada seorang perempuan yang sudah bersuami. Isinya, ajakan Fajar kepada si perempuan untuk bertemu di dekat jembatan yang ada di Desa Sempolan. Tanpa disadari Fajar maupun si perempuan, WA itu ternyata dibaca oleh Astro (37) yang merupakan suami dari si perempuan.
Astro kemudian mendatangi lokasi perempuan. Hal itu mengagetkan Fajar yang datang dengan menggunakan sepeda motor.
“Menurut saudara Astro, ada dugaan istrinya diganggu oleh korban yaitu Fajar. Maka dia bermaksud untuk mengklarifikasi pesan WA yang ada di HP istrinya,” Aiptu Yudi Trianto, Kasi Humas Polsek Silo saat dikonfirmasi merdeka.com pada Rabu (24/02).
Fajar sempat berupaya melarikan diri menggunakan sepeda motor miliknya. Tetapi upaya itu dihalangi oleh Astro dengan cara memegang kemudi sepeda motor. Fajar yang panik kemudian memilih berlari ke arah jembatan di atas sungai.
“Saat itu, aliran sungai memang sedang deras. Air bercampur dengan lumpur,” pungkas Aiptu Yudi.
(mdk/gil)