Terungkapnya Gaya Hidup Mewah SYL Sekeluarga Hasil 'Sponsor' Pegawai Kementan, Total Rp44,5 Miliar
SYL 'memalak' anak buah di Kementan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan pribadinya
SYL 'memalak' anak buah di Kementan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan pribadinya
- Cerita Gaya Hidup Keluarga SYL Hasil 'Palak' Pejabat Negara
- Sederet Bantahan SYL Mulai dari Pelesiran ke Luar Negeri hingga Bagi-Bagi Sembako Hasil Peras Anak Buah
- Kala Tingkah Laku Anak SYL Bikin Kelimpungan Pejabat Kementan Patungan Rp111 Juta Buat Bayar Aksesoris Mobil
- SYL Minta Anak Buah di Kementan Bayar Permata Senilai Rp120 Juta
Terungkapnya Gaya Hidup Mewah SYL Sekeluarga Hasil 'Sponsor' Pegawai Kementan, Total Rp44,5 Miliar
Persidangan kasus dugaan korupsi gratifikasi dan pemerasan di Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengungkap sejumlah aliran dana yang dipakai Terdakwa eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Aliran dana itu menampilkan sebuah fakta dibalik kehidupan glamor dari SYL dan keluarga.
Total tercatat Rp44,5 miliar, didapat lewat iuran anak buah sampai pejabat pada direktorat Kementan.
Berikut merdeka.com, telah merangkum daftar aliran dana dari persidangan;
Perawatan Apartemen Rp300 Juta
Pertama uang sebesar Rp300 juta yang dibayarkan untuk maintenance atau pemeliharaan apartemen milik SYL di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Uang tersebut dimintakan oleh mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta.
Hal itu diungkap Mantan Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Akhmad Musyafak saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (22/4).
Beli Kado Rp8 Juta
Di sisi lain permintaan SYL yang lain, juga diakui Musyafak ketika diminta uang sebesar Rp7 hingga Rp8 juta untuk keperluan SYL membeli sebuah kado ketika hendak menghadiri sebuah undangan.
Operasional Rumah Dinas Rp3 Juta per Hari
Lalu, SYL juga sempat meminta uang sebesar Rp3 juta sebagai operasional rumah dinas yang terletak di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Uang itu diberikan secara tentatif sesuai kebutuhan tidak setiap hari.
Fakta itu disampaikan Staf Biro Umum Pengadaan Kementan, Muhammad Yunus selaku saksi saat sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/4).
Dia mengatakan uang yang bersumber dari sejumlah pejabat di Kementan dipakai untuk keperluan makanan dan kebutuhan di rumah dinas.
Uang Bulanan Istri Rp30 Juta
Tidak berhenti di situ, Yunus juga kembali mengungkap aliran dana yang dirasakan sampai ke Istri SYL, Ayun Sri Harahap yang menerima pembelian sebuah kacamata dari uang iuran para pejabat Kementan.
Di sisi lain, Istri SYL Ayun Sri Harahap juga menerima uang bulanan.
Hal itu sebagaimana diakui Mantan Kepala Sub-Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Isnar Widodo yang diperiksa saat sidang Rabu (24/4).
Dalam kesaksiannya, uang bulanan yang dikeluarkan sebesar Rp25 hingga Rp30 juta. Uang diduga hasil pemerasan itu diberikan selama setahun lebih, mulai Januari 2020 hingga Januari 2021.
Bayar Kartu Kredit Rp215 Juta
Tidak hanya itu, Isnar sempat kena semprot oleh SYL ketika diminta untuk membayar tagihan kartu kredit mencapai Rp215 juta. Kala itu dia sempat menolak, akibatnya jabatan Kepala Sub-Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan pun langsung dicopot.
Alhasil, Isnar menyebut kalau saat itu Kementan pernah mengeluarkan uang senilai Rp215 juta untuk membayar tagihan kartu kredit pribadi SYL.
Biaya Anak Cucu Rp50 Juta
Kemudian, Koordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Gempur Aditya yang bersaksi saat sidang pada Senin (22/4) memiliki fakta aliran dana yang dinikmati sampai ke anak dan cucu.
Gempur menyampaikan kalau uang tersebut, selalu diminta oleh ajudan SYL untuk kepentingan biaya perawatan anak SYL, Indira Chunda Thita dan cucu SYL sekitar Rp50 atau Rp17 juta.
Meski tidak setiap bulan, namun uang yang diberikan diakui Gempur diberikan secara rutin.
Cicilan Alphard SYL
Selanjutnya, Gempur juga mengungkap uang rutin yang kerap diminta SYL adalah biaya cicilan mobil Alphard yang dipakai selama di Makassar. Biaya cicilan sebanyak Rp43 juta dalam kurun Maret-Desember 2021.
Cicilan Mobil Anak Rp500 Juta
Tidak hanya untuk dirinya, SYL juga sempat meminta kepada Pejabat Fungsional Barang Jasa Rumah Tangga Kementan, Arief Sopian untuk membiayai pembelian mobil Toyota Innova untuk anak SYL, Indira Chunda Thita Syahrul senilai Rp500 juta.
Pengakuan itu disampaikan Arief saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan korupsi SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/4). Dia menyebut kalau uang sebesar Rp500 juta dikumpulkannya lewat patungan pejabat eselon I Kementan.
Sunatan, Kado, sampai Skincare Buat Cucu
Meski tidak ingat berapa nominalnya, tetapi Eks Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Abdul Hafidh mengaku pernah mengeluarkan anggaran untuk biaya khitanan anak untuk Putra SYL, Kemal Redindo.
Selain sunatan, keperluan cucu SYL juga terbongkar ketika ada permintaan untuk membelikan sebuah kado bagi putra dari Kemal Redindo. Hal itu diungkap Mantan Kepala Sub-Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Isnar Widodo,
Kelakuan SYL yang meminta segala uang untuk kepentingan keluarga juga sempat diungkap kembali oleh Koordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Gempur Aditya.
Dia sempat diminta untuk mencairkan dana Kementan dari Rp17 juta sampai Rp50 juta demi kepentingan biaya perawatan atau skincare untuk anak dan cucu SYL.
Umrah & Beli Sapi Kurban Rp1 M
Fakta lain dari aliran dana SYL juga diungkap oleh Mantan Koordinator Substansi Rumah Tangga Kementan, Arief Sopian saat sidang Senin (6/5).
Arief menyebut sempat diminta mengumpulkan uang sebesar Rp1 miliar untuk membiayai kegiatan umrah SYL ke Arab Saudi. Uang itu merupakan hasil patungan secara paksa dari pejabat di lingkungan Kementan.
Kemudian ada juga Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Hermanto menjelaskan yang menyebut kalau SYL turut meminta uang sebesar Rp360 juta kepada Direktorat PSP untuk membayar 12 sapi kurban.
Bayar Biduan Nayunda Rp50 Juta
Dari semua aliran dana yang diminta SYL, terdapat satu yang menyita perhatian ketika uang sebesar Rp100 juta diminta untuk membayar biduan bernama Nayunda yang diundang dalam sebuah acara.
Hal itu diungkap Pejabat Fungsional Barang Jasa Rumah Tangga Kementan, Arief Sopian saat hadir dalam sidang yang digelar Senin (29/5).
THR Dewan sampai Biaya Bacaleg hampir Rp1 M
SYL juga meminta uang untuk keperluan terkait politiknya. Salah satunya memberikan uang hadiah sebagai bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) untuk lima pimpinan Komisi IV DPR RI.
Pejabat Fungsional Barang Jasa Rumah Tangga Kementan, Arief Sopian menjelaskan, pernah SYL bagi-bagi THR ke lima pimpinan Komisi IV DPR RI dengan nominal masing-masing Rp100 juta.
Kemudian Ketua Fraksi NasDem, dan tiga Anggota DPR RI Fraksi NasDem. Total uang THR hasil patungan pejabat Kementan untuk para anggota DPR itu mencapai Rp750 juta.
Kemudian terkait uang yang mengalir ke Partai NasDem, kekinian diketahui kalau SYL turut memberikan uang sebesar Rp820 juta dan Rp40 juta dalam dua kali transfer. Uang sedianya ditujukan untuk
bantuan korban gempa Cianjur, ternyata diberikan untuk pendaftaran Bacaleg.