Tiga Hektare Lahan Terbakar di Lembah Seulawah Aceh
Pemadaman api turut dibantu prajurit komando distrik militer (Koramil), personel kepolisian sektor (Polsek) serta masyarakat setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan tiga hektare lahan terbakar di kawasan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar pada Selasa (16/3), sekitar pukul 13.40 WIB.
"Karhutla terjadi di lokasi dekat SPN (Sekolah Polisi Negara) Seulawah, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas dalam keterangannya di Banda Aceh.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Apa yang dipercaya oleh penduduk setempat tentang hutan di Desa Banding? Penduduk setempat percaya bahwa hutan itu merupakan lokasi kerajaan kera.
-
Dimana pondok perambah hutan dibakar? Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E.
Dia menyebutkan luas lahan yang terbakar sekitar tiga hektare. Dia mengatakan, untuk kronologi kejadian masih dalam tahap penyelidikan petugas yang berwenang.
Dia menjelaskan setelah mendapatkan laporan karhutla, BPBD Aceh Besar langsung mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian, yang didukung empat petugas.
Pemadaman api turut dibantu prajurit komando distrik militer (Koramil), personel kepolisian sektor (Polsek) serta masyarakat setempat.
"Kendala karena terjalnya lokasi menyulitkan petugas sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memadamkan api. Api berhasil dipadamkan pada pukul 16.20 WIB," ujar dia.
Peristiwa kebakaran tersebut memperluas catatan laporan karhutla di Aceh selama Maret 2021.
Menurut data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA sebanyak 54 kali kejadian karhutla di provinsi paling barat Indonesia itu sejak Januari hingga 13 Maret 2021, dengan luas lahan terbakar mencapai 168,4 hektare.
"Perkiraan total kerugian akibat karhutla tersebut sekitar Rp23,4 miliar," kata Ilyas.
Khusus Maret 2021 tercatat 15 kali kejadian karhutla yang tersebar di beberapa daerah seperti Bireuen, Lhokseumawe, Gayo Lues, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Sabang, Bener Meriah, Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar juga meminta masyarakat Aceh agar waspada terhadap kemunculan titik panas (hotspot), sehingga menyebabkan karhutla.
“Masyarakat perlu waspada timbulnya titik panas, yang disebabkan karena daerah tersebut diperkirakan masih bertahan dengan cuaca cerah dan cerah berawan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Zakaria menyebutkan daerah yang diprediksikan masih mudah terjadi karhutla seperti wilayah Kota Langsa yang tergolong dalam kategori sedang atau mudah terjadi kebakaran.
Selanjutnya wilayah Kabupaten Aceh Besar, Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Selatan, yang juga semua dengan kategori sedang. Dikutip Antara.
Baca juga:
Karhutla di Aceh Barat Meluas Menjadi Enam Hektare
60 Hektare Hutan dan Lahan di Bintan Terbakar dalam Sepekan Terakhir
Operasi Modifikasi Cuaca Cegah Karhutla Riau Mulai Dilakukan BPPT
Gubernur Sumsel: BMKG Memprakirakan Kemarau Tahun Ini Lebih Kering
Jambi Siaga Darurat Kebakaran Hutan
Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Terkendala Alat