Tim Jihandak TNI Sisir Lokasi Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Minta Warga Lapor jika Temukan Selongsong Peluru
Panglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
Panglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
- Dituntut Bui Seumur Hidup, Serda Adan Minta Keringanan Hukuman di Kasus Pembunuhan Eks Casis Bintara
- Sosok Jenderal TNI Jabat Posisi Penting di Kejagung, Ajukan Jampidsus Dikawal POM Sebelum Diikuti Anggota Densus 88
- Gemuruh Semangat Para Prajurit TNI Sambut Kedatangan Kasad, Sang Jenderal Sampai Digendong
- Jenderal TNI Kerahkan 2.010 Prajurit Sisir Gunung Lawu, Angkut 50 Ton Sampah dan Tanam 23.000 Pohon
Tim Jihandak TNI Sisir Lokasi Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Minta Warga Lapor jika Temukan Selongsong Peluru
Ledakan di gudang amunisi TNI AD di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyebabkan kebakaran hebat pada Sabtu (30/3) malam.
Meski dinyatakan kondisi kebakaran dan ledakan sudah terkendali, namun Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, serpihan proyektil dan selongsong amunisi masih bercecer dan masih disisir.
"Satuan teritorial sudah mendata dan mengecek pemukiman yang ada di sekitar ledakan," kata Panglima TNI saat mengecek lokasi kejadian, Minggu (31/3).
Panglima TNI meminta kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian untuk dapat melaporkan ke aparat terkait jika menemukan serpihan proyektil dan selongsong amunisi.
"Diharapkan apabila masyarakat menemukan serpihan atau selongsong agar dilaporkan ke aparat," ujar Panglima TNI.
Panglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
Menurut Panglima TNI, sifat serpihan proyektil itu sensitif karena massa pakai yang sudah kedaluwarsa yang menjadikannya bisa meledak dengan mudah.
"Dia kena gesekan-gerakan, kena panas dia akan mudah, mudah meledak," tandas Panglima TNI.