Tinjau Pendaftaran Siswa Baru, Sekda Depok Sebut Banyak Orang Tua Terkena Hoaks
Hari kedua Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK Negeri di Depok masih saja diwarnai dengan suasana antrean panjang. Bahkan masih ada orang tua yang sengaja datang dini hari ke sekolah untuk mendapatkan nomor urut kecil.
Hari kedua Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK Negeri di Depok masih saja diwarnai dengan suasana antrean panjang. Bahkan masih ada orang tua yang sengaja datang dini hari ke sekolah untuk mendapatkan nomor urut kecil. Mereka beranggapan jika mendapat nomor urut kecil maka akan bisa diterima di sekolah tujuan. Banyak orang tua yang mendapatkan informasi keliru perihal teknis pendaftaran.
"Ya ini karena ada kesalahpahaman. Ada anggapan dan informasi yang menyebutkan pendaftar pertama yang datang duluan akan mendapat prioritas diterima. Padahal, enggak ada yang bikin pengumuman begitu. Itu hanya berita hoaks saja. Sedangkan pendaftaran dibuka sampai 29 Juni ini masih lama, kenapa harus berbondong-bondong," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono, Selasa (18/6).
-
Bagaimana cara orang tua mendaftar siswa baru di sekolah? Di Jakarta, PPDB secara online dibuka pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024. Di Bantul, PPDB jenjang SMP negeri yang dilakukan secara online, dibuka melalui empat jalur yaitu Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, Jalur Afirmasi, dan Jalur Perpindahan tugas orang tua atau wali.
-
Apa kendala yang dihadapi orang tua dalam mendaftarkan siswa baru? “Kalau sekarang harus buat akun dulu dan itu antre sangat lama. Terus antre di ruang sini. Terus antre lagi di scan. Dan ini membuat orang tua semakin repot. Saya sudah dua hari ini mengurus beginian, dan sampai sekarang belum selesai,” kata Titin Sumarni, salah satu orang tua calon peserta didik baru.
-
Siapa yang baru saja memulai pendidikan di perguruan tinggi? Anak pertama dari Nola Be3 yang dikenal dengan nama Naura Ayu telah menyelesaikan pendidikan menengahnya sejak tahun 2020. namun, baru kali ini ia mengambil peran baru sebagai mahasiswi baru di perguruan tinggi.
-
Bagaimana cara sekolah mencarikan NISN baru bagi siswa? Bagi siswa baru, biasanya akan disarankan untuk melakukan cek NISN seperti langkah yang sebelumnya. Apabila dalam pencarian NISN nama siswa tak ditemukan, pihak sekolah akan mencarikan NISN serta mengajukan NISN baru dengan langkah ini: Download formulir peserta didik (F-PD) dan juga formulir A 1 pengajuan NISN baru di situs NISN.* Buka lama NISN di https://nisn.data.kemdikbud.go.id* Pilih menu formulir pengajuan (untuk mencarikan NISN baru siswa)* Cetak formulir-formulir* Lakukan pengisian semua formulir secara manual* Serahkan formulir tersebut kepada operator NISN/NPSN sekolah asal siswa tersebut* Bagi pihak sekolah maka dapat mengirimkan formulir A 1 tersebut kepada PDSP via email dengan alamat email pdsp@kemdiknas.go.id untuk diberikan NISN.
-
Siapa yang pakai seragam sekolah baru? Moana yang mengenakan seragam baru lengkap dengan hijabnya. Ia pun tampak bersemangat menggendong ransel merahnya ke sekolah.
-
Bagaimana cara mendaftar beasiswa Banyuwangi Cerdas? "Pendaftaran sudah dibuka mulai 15 Juni hingga 12 Agustus 2024. Kuotanya ditentukan dari masing-masing perguruan tinggi. Mereka tetap harus ikut seleksi, lalu kita ambil berdasarkan perangkingan," kata Suratno.
Sekda menuturkan bahwa panitia PPDB di tiap sekolah sudah melakukan sosialisasi. Panitia juga menyampaikan mekanisme pendaftaran. Dia menyarankan agar dibuatkan spanduk mengenai mekanisme pendaftaran agar dipahami orangtua calon siswa. "Nanti PPDB SMP dan SMA Negeri sekarang ini kami harap pasang spanduk informasi soal mekanisme pendaftaran besar-besar, supaya paham dan jelas," ucapnya.
Pihaknya pun akan mengevaluasi untuk peningkatan pelayanan ke depannya. Karena kewenangan untuk SMA dan SMK saat ini ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kita akan sinkronisasi yang antara Disdik Depok dan Jabar untuk terus ditingkatkan. Dan masukan masyarakat diterima dan menjadi bahan evaluasi demi peningkatan pelayanan publik. Karena pendidikan ini wajib dan merupakan pelayanan dasar. Oleh karena itu kewajiban pemerintah provinsi, kabupaten dan kota harus ada perbaikan," tukasnya.
Terkait wacana pengembalian tanggung jawab SMA dan SMK negeri ke Pemkot Depok, Hardiono mengatakan perlu tenaga dan pikiran menyikapi wacana tersebut. Meski begitu, Pemkot Depok berjanji akan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Barat.
"Seharusnya terus dievaluasi (PPDB). Tapi ini kan baru saja dipindah ke Pemprov untuk tanggung jawabnya, itu perlu tenaga dan pikiran. Oleh karenanya biarkan perjalanan. Nanti baru evaluasi," kata dia.
Sementara itu, Aska salah satu wali murid mengatakan dia sudah mendaftar mengaku sudah dua kali ke SMA Negeri 1 Depok sejak kemarin dan hari ini. Hari pertama kemarin kata dia proses PPDB di SMAN 1 Depok sangat tidak teratur. "Kemarin sudah ke sini tapi ramai banget jadi pulang. Hari ini ke sini lagi, kalau hari ini nggak terlalu ribet antreannya," katanya.
Dia mengaku sengaja mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 Depok karena jaraknya yang dekat dengan rumah. Selain itu, ia dan sebagian warga Depok masih menganggap SMAN 1 Depok adalah sekolah favorit. "Ya harapannya supaya sekolah memprioritaskan siswa barunya yang dekat dengan rumahnya. Kan ini sistem zonasi, tidak ada yang nitip menitip," ucap warga Mampang, Pancoran Mas itu.
Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok M Yusuf menyebutkan, ada 27.320 anak siswa SMP yang lulus tahun ini untuk melanjutkan sekolah di tingkat SMA atau SMK. Jumlah puluhan siswa itu terdiri dari lulusan SMP negeri, swasta sebanyak 221 sekolah dan 73 sekolah MTS negeri dan swasta.
"Iya yang lulus puluhan ribu anak siswa SMP dan MTS negeri dan swasta yang ada di Kota Depok tahun ini," katanya.
Baca juga:
Jelang PPDB, Pemohon Legalisasi Berkas Kependudukan di Solo Naik 400 Persen
Cerita Orang Tua Rela Antre Sejak Dini Hari Demi Daftarkan Anak Sekolah
Pendaftar di SMA 1 Depok Membeludak, Orang Tua Antre Sejak Pukul 2 Dinihari
Minim Informasi buat Wali Murid Pendaftar di SMAN 28 Kecewa Harus Bolak Balik
Antrean PPDB di SMAN 1 Depok Mengular
Hindari Kekacauan, PPDB Online di Solo Tak Gunakan Sistem Adu Cepat