TNI AL turunkan KRI penyapu ranjau untuk mencari AirAsia
"Pencarian dilakukan dari terbit hingga terbenam matahari," kata Hernanto.
Hingga saat ini, Tim Basarnas, dibantu TNI-Polri terus melakukan pencarian AirAsia QZ 8501, yang hilang kontak sejak Minggu pagi kemarin (28/12). Selain mengerahkan tujuh kapal milik Basarnas, juga diterjunkan kapal pemburu ranjau milik TNI AL.
"Ada delapan KRI yang sudah kita turunkan pagi ini, selain tujuh kapal milik Basarnas. Salah satunya KRI Pulau Rengat, yang memiliki kemampuan daya deteksi sonar hingga kedalaman antara 25 hingga 50 meter," terang Kepala Basarnas Surabaya, Jawa Timur, Hernanto dalam keterangan persnya di Terminal 2 (T2) Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo, Senin (29/12).
Hernanto juga menginformasikan bila TNI AL juga ikut membantu melakukan pencarian dengan mengerahkan seluruh kemampuannya. "Selain mengerahkan delapan KRI, seperti KRI Pattimura, KRI Bung Tomo, Senopati dan lainnya, termasuk kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat," katanya lagi.
Selain mengerahkan kekuatan laut, pihak TNI juga mengerahkan kekuatan darat dan udara, seperti menerjunkan Pesawat CN 235 dari Pangkal Pinang, Heli Bell dari Tanjung Pinang dan dari Aceh.
"Serta Timsus Den Jaka, tiga Tim Kopaska. Serta dua kapal dari Singapura dan Malaysia, masing-masing jenis C 130 Hercules. Yang dari TNI AU di antaranya dua unit Hercules dari Halim Perdana Kusuma, Pesawat Super Puma dari Bogor, Super Puma dari Pontianak dan Boeing 737 dari Makassar."
"Untuk yang dari Makassar sudah mendekati titik koordinat, dan kita tunggu laporannya," lanjut dia.
Dia menambahkan, untuk informasi lengkap terkait skenario pencarian, hanya bisa didapat dari Basarnas Pusat. Dan semua kegiatan pencarian, kata dia, pagi ini di mulai lagi.
"Pencarian dilakukan dari terbit hingga terbenam matahari. Kenapa kita melakukan pencarian di pagi hari, karena cuaca masih cerah dan ombak tidak terlalu tinggi. Saya menginformasikan, di sini (Surabaya), kami menyampaikan apa yang dilakukan di Basarnas Pusat," ujarnya.
Baca juga:
Ahok apresiasi Basuri turun tangan cari pesawat AirAsia
Telusuri jejak AirAsia, TNI AL turunkan KRI Banda Aceh
Kapten Irianto dikenal sebagai pilot pesawat tempur handal
Lima menit terakhir sebelum AirAsia QZ 8501 hilang kontak
JK: Tim SAR AirAsia terkendala cuaca, pandangan tak lebih 300 m
Pramugara AirAsia QZ 8501 pernah tulis belasungkawa untuk MH17
Bantu cari AirAsia, INACA tawarkan helikopter dan pesawat carter
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.