TNI Yakin Taruna Akmil Keturunan Prancis Enzo Tak Terpapar Radikalisme
Beredar isu bahwa pemuda blasteran Prancis bernama Enzo Zensi Ellie yang masuk akademi militer (Akmil) terpapar radikalisme. Hal itu berdasarkan isi akun sosial media Facebook Enzo Allié dan ibunya yang ramai diperbincangkan warganet.
Beredar isu bahwa pemuda blasteran Prancis bernama Enzo Zensi Ellie yang masuk akademi militer (Akmil) terpapar radikalisme. Hal itu berdasarkan isi akun sosial media Facebook Enzo Allié dan ibunya yang ramai diperbincangkan warganet.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi menyampaikan, pihaknya sudah sangat selektif dalam menyaring para taruna Akmil.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Tidak (radikal). Kita kan ada sistem seleksi yang berbeda dengan seleksi orang mau kerja shift siang, shift malam. Ini untuk megang senjata dia. Jadi sudah selektif," tutur Sisriadi saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (7/8).
Menurut Sisriadi, TNI memiliki sistem seleksi mental ideologi. Mulai dari tes tertulis, wawancara, hingga penelusuran media sosial milik calon taruna akmil.
"Jadi itu sudah kita lakukan semua. Kalau masalah terpapar itu banyak orang terpapar. Mungkin mereka memberikan pendapat-pendapat tentang apa gitu," jelas dia.
Terlebih, selama masa pendidikan tiga bulan pun seluruh taruna akan menjalani pelatihan yang dapat membuatnya bersih dari berbagai pola pikir.
"Kemudian tiga bulan ini dia kan jadi nol lagi. Menjadi manusia biasa, bukan dengan segala ininya, mungkin bahasanya yang dia ahli itu bisa lupa itu. Pak Prabowo waktu masuk TNI kan dia tidak bisa bahasa Indonesia, bisa patah-patah. Wong sekolahnya dari kecil sampai SMA di Amerika kan. Zaman itu kita anti Amerika juga kan. Tapi nggak ada masalah. Sistem di TNI kita punya sistem untuk menyaring, namanya sistem seleksi dan klasifikasi. Jadi alat saringnya itu ketat sekali," kata Sisriadi.
"Kemudian potensi ekstremnya kita bisa baca di hasil psikotes, di hasil kepribadiannya. Kebaca di situ ini anak begini begitu. Kalau nggak lolos, dia kecoret di situ," Sisriadi menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
TNI Soal Taruna Akmil Enzo Terpapar Radikalisme: Tak Bisa Cuma Dilihat dari Facebook
Panglima TNI Pastikan Taruna Akmil Enzo Zenz Berstatus WNI
Danjen Akademi Militer Beberkan Alasan Enzo Pemuda Blasteran Prancis Bisa Masuk Akmil
Enzo Zenz, Pemuda Ganteng Keturunan Prancis Lolos Akmil Mau Jadi Kopassus
Cara TNI Ajarkan Tentara Amerika Serikat Bertahan Hidup di Hutan
Aksi Prajurit TNI AD Bersihkan Puing Usai Gempa di Pandeglang