Tokoh lintas agama di Bali peringati 4 tahun wafatnya Gus Dur
Satu per satu tokoh lintas agama mendoakan Gus Dur. Peringatan dipusatkan di Asram Gandhi Puri, Klungkung.
Puluhan tokoh dan umat lintas agama di Bali memperingati empat tahun wafatnya Gus Dur , Sabtu (28/12). Acara itu salah satunya diisi dengan menggelar doa bersama.
Peringatan dipusatkan di Asram Gandhi Puri, Klungkung. Di pondok pesantren Hindu ini, Gus Dur sering menginap dan sejumlah barang miliknya masih tersimpan di salah satu kamar.
Dalam peringatan itu, semua tokoh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Bali turut hadir, mulai dari Hindu, Kristiani, Katholik, Budha, Konghucu dan Islam.
Di awal acara, satu per satu tokoh lintas agama mendoakan Gus Dur . "Gus Dur mengajarkan kita untuk saling menyayangi. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik, orang tidak akan bertanya apa agamamu," kata Ketua FKUB Bali Ida Bagus Wiyana.
Topik pilihan: PKB | Humor Gus Dur
Dia lantas mengatakan, Gus Dur merupakan tokoh pluralisme yang membela semua agama. "Kalau saja Gus Dur masih hidup, tidak ada tempat ibadah yang dihancurkan seperti sekarang," ujar Wiyana.
Ali Masykur Musa, pengikut setia Gus Dur yang turut hadir dalam acara itu mengatakan, tugas penting bangsa saat ini adalah melanjutkan perjuangan Gus Dur , terutama dalam membangun peradaban bangsa. "Jadi bukan saja mengenang sosoknya," katanya.
Dia juga menyindir sejumlah pengikut Gus Dur yang kurang maksimal meneruskan perjuangan Gus Dur . "Ada yang mengikuti tidak sampai titik, ada yang sampai koma saja. Ada yang belok, berbalik bahkan melawan," ujarnya.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Di mana Gua Suran berada? Di Kecamatan Jatinom, Klaten, terdapat sebuah gua yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Suran.
Baca juga:
Kisah Vespa hijau dan es lilin Gus Dur di Jombang
Humor Gus Dur: Ketika dua kiai main golf
Gus Dur berseteru dengan tiga orang ini di PKB
Gus Dur, PKB dan Muhaimin
Humor Gus Dur: Bermimpi ketemu Bung Karno saat penataran P4