TPNPB Bantah Aniaya Suster Gabriela, Penyerangan di Kiwirok Dipicu Komandan Tewas
Kondisi memanas di distrik kiwirok terjadi sejak tanggal 13 September 2021. Saat itu baku tembak hampir setiap hari terjadi di sejumlah titik.
Daerah Distrim Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, masih memanas setelah kontak tembak antara TNI/Polri dengan kelompok Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Terkini, seorang prajurit Pratu Ida Bagus Putu, anggota Yonif 403/WP, gugur dalam kontak senjata dengan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Lamek Taplo di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (21/9) pagi.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
-
Bagaimana tank yang terkubur di Papua ditemukan? Dalam video yang viral itu, tampak bagian roda tank menyembul ke permukaan tanah.Sementara itu bagian tank lainnya masih terkubur.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
Juru Bicara TPNBP-OPM Sebby Sambo turut membenarkan bahwa terkait kabar gugurnya salah satu prajurit TNI atas insiden baku tembak yang barlangsung hari ini.
"Sampai tanggal 21 tadi pagi fajar TPNBP berhasil menembak 1 TNI. Pukul 06.00 WIT pagi tadi. Jadi benar laporan kami terima di sini," kata Sebby saat dikonfirmasi merdeka.com.
Sebby mengatakan kondisi memanas di distrik Kiwirok terjadi sejak tanggal 13 September 2021. Saat itu baku tembak hampir setiap hari terjadi di sejumlah titik. Termasuk kata Sebby, ketika halikopter TNI/Polri mulai diturunkan untuk menyerang usai insiden pembakaran puskesmas dan fasilitas umum di Distrik Kiwirok.
Namun demikian, Sebby mengklaim jika insiden pembakaran yang dilakukan para anggota TPNBP-OPM dipicu akibat adanya sebuah tembakan yang menewaskan satu komandan operasi yang kala itu tengah memasuki distrik Kiwirok.
"Jadi serangan di Kiwirok itu tidak ada, di sana itu tercipta karena adanya keluar tembakan yang menembak mati seorang komandan operasi TPNBP. Oleh karena TNPBP itu marah dia bakar gedung pemerintah, sekolah, dan puskesmas," kata dia.
Menurut dia, penyerangan itu adalah bentuk kemarahan para prajurit, karena komandannya tertembak dari seseorang yang berada di salah satu bangunan puskesmas.
Adapun, lanjut Sebby, terkait pernyataan TNI/Polri yang menyebut kalau pihak TPNBP-OPM turut menyiksa dan menganiaya para nakes kala itu, tidaklah benar. Termasuk, dia membantah kalau pihaknya turut menganiaya Gabriela Meilan satu tenaga kesehatan yang tewas pada saat kejadian.
"Mungkin karena takut mereka lari, kalau TNI/Polri bilang itu dibunuh disiksa itu tidak benar termasuk perawat Gabriela kah itu tidak benar," ujar dia.
Sebby pun mengklaim kalau kemungkinan tewasnya Gabriela Meilan akibat terperosok ke jurang dan bukanlah karena dianiaya. "Kita turut prihatin. Kemungkinan kan dia jatuh di jurang. Karena tidak terselamatkan begitu," ujarnya.
"Tidak ada (niat menyerang), jadi saya sudah bilang. Kalau dari puskesmas itu ada tembakan. Menembak mati seorang anggota komandan operasi TPNBP," lanjutnya.
Sehingga akibat serangan kepada seorang Komanda Operasi itulah, kata Sebby, jadi akar kemarahan anggota yang lain hingga membakar sejumlah gedung sekokah, pemerintah setempat, sampai puskesmas.
"Iya, justru yang jadi saya sasaran. Kenapa puskesmas, karena dia tipu-tipu ternyata. Akhirnya marah dan bakar gedung sekolah, gedung puskesmas," ungkapnya.
Sebelumnya Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Kristian Irreuw membenarkan korban gugur saat baku tembak dengan KKB pimpinan Lamek Taplo. Prajurit yang gugur tersebut adalah Pratu Ida Bagus Putu, anggota Yonif 403/WP, pada saat kontak senjata Selasa (21/9) pagi.
Jenazah korban sudah dievakuasi bersama jenazah nakes Gabriela Meilan dengan menggunakan helikopter milik Penerbad.
Helikopter kemudian mendarat di lapangan Makodam XVII Cenderawasih. Jenazah Pratu Ida Bagus Putu dibawa ke RS Marthen Indey Jayapura.
Jenazah Gabriela Meilan, kata Kristian, juga dibawa ke RS Marthen Indey untuk diautopsi sebelum diserahkan ke keluarga.
Kontak senjata KKB pimpinan Lamek Taplo dengan TNI/Polri terjadi sejak Senin (13/9). Selain baku tembak, KKB yang dibantu warga setempat menyerang tenaga kesehatan dan melakukan pembakaran fasilitas umum.
Empat nakes yang masih dirawat di RS Marthen Indey bernama dr Restu Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.
Baca juga:
Pangdam Kasuari Serukan Kedamaian di Papua: Konflik Hanya Berujung Duka
Tak Sandera Nakes, Jubir TPNPB Klaim Mantri Tersasar Lalu Dibawa ke Markas
Nakes Korban KKB di Kiwirok Mengadu ke Komnas HAM Perwakilan Papua
Baku Tembak dengan KKB Pimpinan Lamek Taplo di Kiwirok, 1 Prajurit TNI Tewas
Pemerintah Didesak Bentuk Tim Pencari Fakta Kekerasan di Papua