Tragedi Kanjuruhan, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 133 Orang
Korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan menjadi 133 jiwa. Korban meninggal teranyar atas nama Andi Setyawan (33) yang dinyatakan meninggal meninggal dunia, Selasa (18/10) pukul 13.20 WIB.
Korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan menjadi 133 jiwa. Korban meninggal teranyar atas nama Andi Setyawan (33) yang dinyatakan meninggal meninggal dunia, Selasa (18/10) pukul 13.20 WIB.
"Satu lagi korban dari kejadian Kanjuruhan yang sudah kami rawat sejak hari kejadian sampai sekarang. Tadi ada penurunan kesadaran ada penurunan kondisi, kita coba perbaiki tapi terakhir pukul 13.20 WIB kami nyatakan sudah meninggal dunia," terang Plt Direktur RSSA Malang, dr Kohar Hari Santoso, Selasa (18/10).
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Siapa yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan? Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur saat pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.135 orang menjadi korban akibat terkunci di stadion. Mereka tewas karena terjadi penumpukan dan berdesak-desakan mencari pintu keluar.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
Andi Setyawan merupakan warga Jalan Kolonel Sugiono Kota Malang. Korban mengalami koma sejak awal dibawa ke rumah sakit pada 2 Oktober pukul 03.00 WIB.
"Korban sudah dalam kondisi kritis dengan penurunan kesadaran, kita dapatkan ada cedera di beberapa tempat. Multiple trauma, ada memar di paru, patah tulang di tulang iga dan tulang paha sebelah kanan," jelas dr Ari Zainul Fatoni, konsultan ICU RSSA Malang.
16 Hari Kritis
Dari kondisi kritis tersebut, tambah dr. Ari, telah diambil tindakan perawatan di ICU secara intensif. Kondisinya menurun setelah selama 16 hari menjalani perawatan.
"Jadi sejak datang pasien dengan kondisi kritis langsung kita arahkan perawatan di ICU sampai hari ini meninggal dunia," tegasnya.
Berdasarkan pemeriksaan medis, penyebab korban meninggal dunia yakni multiple trauma. Korban mengalami patah tulang iga, ditambah patah tulang yang lain.
Operasi Belum Memungkinkan
Dokter telah mengambil tindakan dengan memberikan alat bantu napas ventilator guna memastikan ketersediaan oksigen pasien akibat cidera di paru.
"Kondisi pasien tidak stabil sehingga belum memungkinkan dilakukan operasi, tapi untuk penanganan traumanya kita lakukan seperti patah tulang di paha diberi tindakan agar tidak menambah parah," pungkasnya.
Jenazah korban telah diambil keluarga dan segera dimakamkan. Korban Andi Setyawan menambah daftar panjang korban Tragedi Kanjuruhan menjadi 133 jiwa.
(mdk/yan)