Tragis! Kemaluan Bocah 9 Tahun Putus saat Dikhitan Kepala Puskesmas, Begini Nasibnya Sekarang
Ternyata kemaluan korban terpotong cukup dalam sehingga langsung dilarikan ke RSUD.
Ternyata kemaluan korban terpotong cukup dalam
- Tragis! Wanita Hamil Tewas Diduga Dibunuh, Jasadnya Tergeletak di Jalan
- Tragis Remaja Putri Dibunuh Duda Karena Masalah Sepele, Ditemukan Tinggal Kerangka
- Tragis, Penagih Utang di Cianjur Tewas Dibacok Pengutang
- Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Tragis! Kemaluan Bocah 9 Tahun Putus saat Dikhitan Kepala Puskesmas, Begini Nasibnya Sekarang
Nasib malang dialami bocah inisial M (9) setelah kemaluannya nyaris hilang karena terpotong saat dikhitan. Orang yang mengkhitannya adalah seorang kepala puskesmas di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, inisial ZD.
Peristiwa itu terjadi saat korban khitan di fasilitas kesehatan dan kebetulan yang mengkhitannya langsung kepala puskesmas pada Desember 2023.
Tanpa diketahui kejadiannya, orangtua melihat kemaluan putranya terjatuh ke lantai saat proses penjahitan.
Ternyata kemaluan korban terpotong cukup dalam. Alhasil, korban langsung dibawa ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang.
Nahasnya, kemaluan korban tak dapat lagi disambung karena waktu terpotong sudah cukup lama lantaran jarak tempuh ke Palembang lebih dari lima jam.
Apalagi potongannya tidak disimpan di kotak pendingin sehingga jaringannya mati.
Meski gagal tersambung, korban harus menjalani perawatan di rumah sakit selama sebelas hari untuk penyembuhan kelaminnya.
Sepulang dari RS, korban harus dipasang kateter untuk buang air kecil.
Alat bantu itu baru bisa dilepas permanen sebulan kemudian.
"Kami tidak tahu kenapa bisa terpotong begitu, mana potongannya hampir menghilangkan kelamin anak saya," kata LI, ibu korban, Kamis (6/6).
LI menyebut anaknya sudah beraktivitas seperti biasa.
ZD pun bertanggung jawab atas kesalahannya itu, mulai dari biaya pengobatan hingga kebutuhan sehari-hari.
Hanya saja LI merasa kasihan dengan masa depan putranya kelak. Sebab, kemaluan anaknya berbeda dengan anak-anak lain.
Camat Mesuji Raya Edi Wilmarhum mengaku belum mengetahui kejadian itu.
Ia berjanji akan menelusuri lebih lanjut dan memantau perkembangannya.
"Belum tahu, Inspektorat belum ada yang datang, pihak puskesmas juga tidak ada pemberitahuan," kata Edi.