Uang Suap Ekspor Benur Diduga Mengalir ke Seorang Mahasiswi
Untuk mendalami dugaan itu, tim penyidik memeriksa Esti Marina yang merupakan seorang mahasiswi pada Rabu (24/2). Tim penyidik menduga uang suap dari para ekportir yang mendapat izin ekspor benur mengalir ke perempuan ini.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelisik aliran uang suap izin ekspor benih lobster atau benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Uang panas itu diduga juga mengalir ke seorang mahasiswi.
Untuk mendalami dugaan itu, tim penyidik memeriksa Esti Marina yang merupakan seorang mahasiswi pada Rabu (24/2). Tim penyidik menduga uang suap dari para ekportir yang mendapat izin ekspor benur mengalir ke perempuan ini.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
"Esti Marina (mahasiswi) didalami pengetahuannya terkait dugaan kepemilikan sejumlah uang dari tersangka APM (Andreau Pribadi Misata)," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (25/2).
Selain menyelisik aliran suap mengalir ke seorang mahasiswi, tim penyidik mendalami soal pembelian jam tangan mewah yang dilakukan anggota DPR, Iis Rosita Dewi. Iis merupakan istri dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Soal pembelian jam tangan mewah ini didalami penyidik lewat Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Kementerian Kelautan dan Perikanan Pung Nugroho Saksono. "Pung Nugroho didalami pengetahuannya terkait dengan dugaan pembelian jam tangan mewah oleh istri EP di Amerika Serikat," kata Ali
Dalam kasus ini KPK menjerat Edhy Prabowo dan enam tersangka lainnya. Mereka adalah Safri (SAF) selaku Stafsus Menteri KKP, Siswadi (SWD) selaku Pengurus PT Aero Citra Kargo, Ainul Faqih (AF) selaku Staf istri Menteri KKP, Andreau Misanta Pribadi (AMP) selaku Stafsus Menteri KKP, Amiril Mukminin (AM) selaku sespri menteri, dan Suharjito (SJT) selaku Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP).
Edhy diduga telah menerima sejumlah uang dari Suharjito, chairman holding company PT Dua Putera Perkasa (DPP). Perusahaan Suharjito telah 10 kali mengirim benih lobster dengan menggunakan jasa PT Aero Citra Kargo (PT ACK).
Untuk melakukan ekspor benih lobster hanya dapat melalui forwarder PT Aero Citra Kargo dengan biaya angkut Rp 1.800 per ekor. Perusahaan PT ACK itu diduga merupakan satu-satunya forwarder ekspor benih lobster yang sudah disepakati dan dapat restu dari Edhy.
Dalam menjalankan monopoli bisnis kargo tersebut, PT ACK menggunakan PT Perishable Logistics Indonesia (PLI) sebagai operator lapangan pengiriman benur ke luar negeri. Para calon eksportir kemudian diduga menyetor sejumlah uang ke rekening perusahaan itu agar bisa ekspor.
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy Prabowo dan istrinya Iis Rosyita Dewi untuk belanja barang mewah di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat pada 21-23 November 2020. Sekitar Rp 750 juta digunakan untuk membeli jam tangan Rolex, tas Tumi dan Louis Vuitton, serta baju Old Navy.
Edhy diduga menerima uang Rp 3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya. Selain itu, dia juga diduga pernah menerima USD 100 ribu yang diduga terkait suap. Adapun total uang dalam rekening penampung suap Edhy Prabowo mencapai Rp 9,8 miliar.
Reporter: Fachrur Rozie
Baca juga:
KPK Dalami Kasus Edhy Prabowo Lewat Karyawan Swasta
Edhy Prabowo dan Staf Khusus Diduga Menyalahgunakan Kunjungan Daring Diberikan KPK
Stafsus Beberkan Proses Penyerahan Suap ke Tangan Edhy Prabowo
Edhy Prabowo Perintahkan Anak Buah Beli 8 Sepeda Senilai Rp168,4 Juta
Saksi Ungkap Perkenalan Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo dengan Penyuap