Usai Beraksi Kembali, Perusak Makam di Magelang Dibekuk
Usai Beraksi Kembali, Perusak Makam di Magelang Dibekuk. Kristanto menuturkan saat pelaku melakukan perusakan, saksi yang melihat sengaja membiarkan. Usai melakukan perusakan, pelaku kemudian keluar dari komplek TPU Candinambangan dan langsung dipergoki oleh saksi.
Pelaku perusakan makam di sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Kota Magelang akhirnya dibekuk. Penangkapan pelaku ini dilakukan pada Jumat (4/1) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kapolresta Magelang, AKBP Kristanto Yoga Darmawan mengatakan jika penangkapan terhadap pelaku dilakukan di TPU Candinambangan yang berada di Kecamatan Magelang Selatan. Pelaku ditangkap usai melakukan perusakan nisan di TPU Candinambangan.
-
Bunga apa yang sedang mekar di Magelang? Pada akhir Oktober ini, bunga tabebuya bermekaran di beberapa sudut Kota Magelang.
-
Kenapa tabebuya ditanam di Magelang? Saat itu bunga tabebuya ditanam sebagai pohon perindang di kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Pierre Tendean, kawasan Jurangombo, dan Jalan Sudirman.
-
Apa yang ditemukan selama penggalian di situs makam? Selama proses penggalian makam ditemukan lebih dari 430 jasad.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisatawan di Magelang? Salah satu daya tarik utama Magelang adalah Candi Borobudur, sebuah situs bersejarah yang menjadi warisan dunia UNESCO.
-
Dimana letak Mata Air Abadi yang melimpah di Magelang? Di Desa Treko, Kecamatan Mungkid, Magelang, terdapat sebuah mata air abadi yang sumber airnya melimpah dan jernih.
-
Apa saja wisata di Magelang yang hits dan memiliki nilai sejarah? Magelang adalah Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki sejuta pesona. Tak hanya memiliki panorama alam yang indah, namun banyak sekali tempat wisata di Magelang yang mempunyai nilai sejarah. Salah satu daya tarik utama di Magelang adalah Candi Borobudur, yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.
"Jadi jam 21.00 itu masyarakat atau saksi ada yang mendengar suara benturan. Kemudian saksi menghampiri ke arah sumber suara ternyata berasal dari makam. Nah di pintu makam itu dia melihat ada seseorang dengan jarak sekitar lima sampai enam meter sedang merusak badan makam," ujar Kristanto saat dihubungi, Sabtu (5/1).
Kristanto menuturkan saat pelaku melakukan perusakan, saksi yang melihat sengaja membiarkan. Usai melakukan perusakan, pelaku kemudian keluar dari komplek TPU Candinambangan dan langsung dipergoki oleh saksi.
"Saat itu masih dibiarkan oleh saksi ini. Setelah selesai pelaku ini berdiri dan menuju ke arah pintu tempat saksi berdiri. Terus saksi ini bertanya ke pelaku, 'mas lagi ngopo?'. Lalu dijawab pelaku, 'mboten nembe dolanan mawon'. Tetapi saat itu saksi melihat pelaku membawa palu di tangannya," terang Kristanto.
Kristanto mengungkapkan saat diamankan oleh saksi, pelaku tidak melakukan perlawanan. Usai menangkap pelaku, saksi pun kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Jam 21.20 saksi itu melaporkan kejadian tersebut. Jam 21.30 kami datang ke TKP dan langsung amankan pelaku dengan barang buktinya. Kemudian kami melakukan olah TKP. Dari olah TKP di empat tempat ini ditemukan kesamaan dari bekas perusakannya," urai Kristanto.
Kristanto menjabarkan dari hasil pemeriksaan oleh pihak kepolisian, pelaku mengakui perbuatannya merusak sejumlah makam di Kota Magelang. Pelaku, kata Kristanto total merusak 23 makam.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan memang betul yang bersangkutan mengatakan jika dia yang melakukan perusakan di empat TKP dengan total kerusakan 23 makam. Pelaku berinisial FKB. Umur 25 tahun. Warga kecamatan Magelang Utara," tutup Kristanto.
Baca juga:
Perusak Makam di Magelang Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Misteri Perusakan Makam di Magelang, Polisi Duga untuk Pesugihan
Warga Sempat Lihat Pelaku Perusakan Makam di Magelang
Ini Kondisi Makam-makam yang Dirusak Orang Tak Dikenal di Magelang
Nisan Makam Suzanna di TPU Giriloyo Magelang Luput dari Perusakan