Usai diintimidasi polisi, siswa SD trauma dan ogah sekolah
Akhirnya korban bersedia kembali sekolah setelah dibujuk guru.
SY (15), bocah yang ditangkap dan diintimidasi oleh anggota Polsek Pangkalan Kerinci, Riau, hingga kini mengalami trauma dan takut bersekolah. Siswa yang duduk di bangku kelas 6 SD 012 Pangkalan Kerinci ini bahkan harus dibujuk, agar mau mengikuti proses belajar mengajar.
"Tak mau dia keluar, di dalam kamar saja mengurung diri. Susah kami bujuk dia supaya mau sekolah tapi tetap tak mau," kata ibunda SY, Neliati saat dihubungi merdeka.com, Rabu (25/3).
Neliati khawatir anaknya ketinggalan mata pelajaran, apalagi akan memasuki masa ujian. Neliati mendatangi sekolah anaknya untuk meminta bantuan kepada guru agar mau membujuk anak kesayangannya untuk kembali sekolah.
"Kami minta tolong sama wali murid kelas 6 A, namanya Pak Edi. Jadi bapak itu datang ke rumah dan membujuk anak kami," kata Neliati.
Setelah dibujuk dan diberi pemahaman, akhirnya SY kembali beraktifitas dan masuk kelas sejak Senin (23/3) kemarin. "Untung saja setelah dibujuk wali kelasnya, anak saya mau kembali sekolah," ujarnya.
Soal pembebasan SY dari sel tahanan Polsek Pangkalan Kerinci, Neliati mengaku hal tersebut setelah dikoordinasikan dengan keluarganya. Dia dan suaminya telah dipanggil oleh Kapolsek Pangkalan Kerinci Kompol Rajib untuk membahas masalah tersebut.
"Sudah dipanggil, untuk minta keterangan. Pak Kapolsek juga sudah bertemu kami meminta maaf jika ada kesalahan dari anggotanya. Baik bapak itu, enggak ada marah," tandasnya.