Usai diperiksa KPK, Agus Supriatna tunjukkan buku biru prajurit TNI
Agus menegaskan ia tak bisa sembarang memberikan pernyataan karena sebagai seseorang yang pernah menjadi prajurit TNI, semua ada aturannya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal (Purn) Agus Supriatna diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam dugaan korupsi pembelian helikopter AW-101 pada Rabu (3/1). Agus datang bersama kuasa hukumnya ke Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 09.30 WIB dan keluar sekitar pukul 12.15 WIB.
Ia tak banyak menyampaikan soal materi pemeriksaan. "Segala sesuatu adalah tugas dan tanggung jawabnya KPK. Saya sudah jelaskan apa yang bisa saya jelaskan," ujarnya usai pemeriksaan.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Mengapa kolaborasi KPK dan Polri dalam pemberantasan korupsi dianggap penting? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi,” ujar Sahroni dalam keterangan, Selasa (5/12).
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
Agus menegaskan ia tak bisa sembarang memberikan pernyataan karena sebagai seseorang yang pernah menjadi prajurit TNI, semua ada aturannya. "Saya sekarang ingin menjelaskan ke teman-teman saja, teman-teman mungkin sudah lama enggak pernah dengar suara saya, wawancara saya. Karena ini semua sudah ada peraturannya, ada perundang-undangan, ada aturan, ada doktrin dan sumpah bagi prajurit. Jadi kemana-mana tak bisa asal mengeluarkan statement," terangnya.
Ia meminta agar kasus dugaan korupsi pembelian helikopter itu jangan dibuat gaduh. Alutsista untuk militer, kata Agus, pengguna dan pengelolanya adalah prajurit dan setiap prajurit memiliki sumpah prajurit.
Kepada wartawan, ia menunjukkan buku biru yang menjadi pegangannya sebagai prajurit TNI. "Sumpah prajurit yang kelima biar teman-teman tahu memegang segala rahasia tentara sekeras-sekerasnya itu enggak boleh. Jadi saya sampai sekarang retired kemana pun saya bawa ini, buku kecil ini saya bawa," jelasnya.
Buku kecil berwarna biru dongker itu harus dibawa kemana-mana oleh para prajurit termasuk yang telah pensiun seperti dirinya agar tetap mengingat doktrin atau sumpah prajurit sebagaimana yang tertulis dalam buku itu. Karena itulah ia menolak membicarakan soal materi pemeriksaannya oleh penyidik KPK.
"Jangan bicara sama saya. Yang mengatakan ada dugaan korupsi ada institusinya. Enggak boleh saya," ujarnya.
Ia pun meminta wartawan menanyakan langsung ke pengacaranya. "Pengacara saya ini sudah paham betul jadi tanya sama mereka, keroyok mereka," ujarnya. Saat ini, kata Agus, ia sedang sibuk mengurus tanaman cabainya yang sedang memasuki masa panen.
Baca juga:
Mantan Kasau Agus Supriatna usai diperiksa KPK terkait Heli AW-101
Diperiksa KPK, Setya Novanto umbar senyuman dan mengaku sehat
Sujendi Tarsono kembali diperiksa KPK
Bupati Batu Bara jalani pemeriksaan lanjutan
KPK kembali periksa Ketua DPRD Banjarmasin