Usai jebloskan Ahmad Mussadeq ke bui, polisi bidik tersangka lain
Tidak menutup kemungkinan dari 50 saksi yang diperiksa bakal ditetapkan sebagai tersangka.
Bareskrim Polri resmi menjebloskan mantan pimpinan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Ahmad Mussadeq dan dua orang pengikutnya, Mahful Muiz Tumanurung dan Andri Cahya ke bui. Ketiga orang ini ditahan atas kasus penistaan agama.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan selain melakukan pemeriksaan intensif terhadap ketiga tersangka itu, penyidik juga terus memburu pihak-pihak yang diduga memiliki peran dalam kasus penistaan agama tersebut.
"Pasti hasil pemeriksaan terus berkembang, siapa-siapa lagi yang memiliki peran dominan. Nanti akan ditetapkan status hukum berikutnya pada mereka-mereka," kata Boy di sela-sela acara diskusi, Jakarta, Jumat (27/5).
Mantan Kapolda Banten ini juga mengungkapkan bukan hanya ketiga tersangka, 50 orang saksi juga ikut diperiksa penyidik. Namun, tidak menutup kemungkinan dari 50 saksi yang diperiksa bakal ditetapkan sebagai tersangka.
"Yang lain masih dalam kapasitas sebagai saksi, bagi tersangka baru bisa diancam hukuman di atas 5 tahun penjara seperti tiga tersangka sebelumnya," tegas Boy.
Sebelumnya, Rabu (25/5) kemarin, polisi resmi melakukan penahanan terhadap Ahmad Mussadeq dan dua pengikutnya Mahful Muiz Tumanurung dan Andri Cahya. Ketiganya ditangkap dan ditahan karena adanya laporan warga yang resah dengan aktivitas Musaadeq cs.
"Ada laporan masyarakat bernama H. Muhammad Tahir Mahmud, beliau sebagai warga negara beragama Islam. Dia membuat laporan bernomor 48/I/2016 Bareskrim, pada 14 Januari 2016. Melaporkan tentang masalah penistaan agama," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto.
Atas perbuatannya Mussadeq dan dua rekannya terancam dijerat Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penistaan agama dengan ancaman penjara diatas lima tahun.
Baca juga:
50 Orang eks Gafatar asal Riau akhirnya dipulangkan
MUI: Gafatar sesat karena mengoplos ajaran Islam, Nasrani dan Yahudi
Menag: Gafatar menganut ajaran Milah Abraham
Seminggu di Samboja, satu keluarga eks Gafatar dipulangkan ke Sulsel
Eks Gafatar: Visi kami untuk ketahanan pangan seperti program Jokowi
-
Apa keunikan dari Gereja Santa Maria de Fatima di Jakarta? Keunikan gereja ini tidak ditemukan di tempat lain. Uniknya Gereja Santa Maria de Fatima di Glodok, Punya Desain Mirip Kelenteng Banyak bangunan gereja Katolik di Indonesia mengadopsi gaya Eropa klasik yang artistik. Desain megah hingga gerbang dan kubah yang tinggi menjulang menjadi ciri khasnya. Namun salah satu gereja Katolik di sudut Jalan Kemenangan III, Kelurahan Glodok, Kecamatan Tamansari, Kota Jakarta Barat, memiliki bentuk yang berbeda. Bangunan lawas ini mirip rumah ibadah Klenteng dengan ornamen Tionghoa yang kuat.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengunjungi Pondok Pesantren di Tegal? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Di mana letak Pura Agung Jati Pramana? Pura Agung Jati Pramana terletak di Jalan Bali nomor 4, Merbau Asih, Kota Cirebon, dan jadi salah satu lokasi religi yang unik.