Usut penyebab kecelakaan maut di Subang, polisi panggil manajemen bus
Sebelumnya, Kasubdit Laka Dit Gakkum Korlantas Polri, Kombes Pol Joko Rudi menduga penyebab kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang akibat adanya malfungsi sistem rem. 27 Orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi Sabtu (10/2) kemarin.
Polisi hingga kini masih mencari penyebab pastinya kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2) lalu. Kecelakaan maut itu merenggut nyawa setidaknya 27 penumpang.
Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan berencana memanggil pihak manajemen bus.
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Di mana bus wisata atap terbuka di Jakarta beroperasi? Bus ini melewati rute IRTI, Balai Kota, Sarinah, Plaza Indonesia, Menara Topaz, Museum Nasional, Pecenongan, Pasar Baru, Juanda/Istiqlal, Monas 1, dan Monas 2.
-
Bagaimana cara naik bus wisata atap terbuka di Jakarta? Untuk menaiki bus wisata ini, penumpang hanya perlu datang ke titik atau halte yang disinggahi bus tersebut.
-
Kapan bus wisata atap terbuka di Jakarta beroperasi? Mengutip laman resmi TransJakarta, bus wisata ini beroperasi setiap pukul 10.00-18.00 WIB pada Senin-Sabtu dan 12.00-19.00 pada Minggu.
-
Di mana bus Robur beroperasi di Jakarta? Sebelum pensiun, bus Robur melewati beberapa rute di antaranya Grogol-Lapangan Banteng, Jembatan Semanggi-Harmoni-Lapangan Banteng, dan Rawamangun-Salemba-Lapangan Banteng.
-
Kapan kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
"Pada prinsipnya apabila nanti hasil investigasi ditemukan kelalaian, pasti akan dimintai keterangan siapa pun yang terlibat dalam perbuatan, pasti akan kami proses hukum," ujar Iqbal di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/2).
Selain itu, penyidik juga menggandeng sejumlah stakeholder terkait untuk mencari tahu penyebab kecelakaan.
"Saat ini ada upaya Scientific Investigation yang dilakukan Polda Jawa Barat dan diback up Korlantas Polri ada beberapa 'tools' dibawa dan akan libatkan stakeholder yang ada. Secepatnya akan kita cari apa penyebabnya," tuturnya.
Sejauh ini, lanjutnya, penyidik sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pengungkapan kasus.
"Namun yang dikedepankan adalah kemanusiaan, itu sudah dilakukan oleh Polda Jawa Barat, diback up Korlantas untuk penanganan korban, evakuasi bus, ngatur arus lalu lintas," tuturnya.
Untuk korban tewas akan disantuni pihak Jasa Raharja. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak manajemen dari perusahaan bus tersebut.
"Itu kan udah ada mekanisme, Jasa Raharja. (Sopir dan manajemen diperiksa)," tandasnya.
Sebelumnya, Kasubdit Laka Dit Gakkum Korlantas Polri, Kombes Pol Joko Rudi menduga penyebab kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang akibat adanya malfungsi sistem rem. 27 Orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi Sabtu (10/2) kemarin.
"Itu untuk pengecatan bekas rem tapal batas pengereman itu sebagai bukti stasioner yang melekat di jalan atas ban akibat adanya upaya supir untuk melakukan penghentian kendaraan. Bisa dipastikan berarti upaya-upaya (pengereman) itu bisa dilakukan sekian lama," ujar Joko disela-sela olah TKP, Minggu (11/2). Demikian dikutip Antara.
Rudi menjelaskan, berdasarkan analisis sementara yang dilakukannya, terdapat beberapa titik yang memperlihatkan bus mencoba menghentikan kendaraan sebelum akhirnya terguling.
"Dengan batasan itu berarti yang bersangkutan (sopir) ada upaya pengereman itu yang menjadi permasalahan kecelakaan," katanya.
Baca juga:
RSUD Tangsel rawat 13 pasien korban kecelakaan tanjakan Emen
Sopir bus muat sempat mengakali rem yang bermasalah pakai baut
Manajemen bus bakal diperiksa terkait kecelakaan maut di tanjakan Emen
Kakorlantas: Manajemen bus harus tanggung jawab kecelakaan di tanjakan Emen
Jasa Raharja bayarkan santunan para korban tanjakan Emen