Viral Siswi SD di Ogan Ilir Kerap Disiksa Ibu Kandung, Terbongkar Setelah Guru Curiga
Pengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Seorang siswi kelas dua SD di Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, diduga menjadi korban penyiksaan ibu kandungnya. Bocah perempuan itu mengaku kerap dianiaya selama ayahnya merantau.
Terbongkarnya dugaan penganiayaan itu setelah gurunya curiga dengan banyaknya luka lebam di wajahnya. Tak itu saja, mata sebelah kanan juga terdapat luka yang tampak kemerahan seperti darah.
- Viral Siswa Laporkan Dugaan Pungli di SMAN 2 Cibitung ke WA Lapor Mas Wapres Gibran, Sekolah Buka Suara
- Viral Siswi SMAN 8 Medan Tinggal Kelas Usai Orangtua Bongkar Dugaan Pungli di Sekolah
- Viral Siswi SMP Dianiaya Teman Sekelas, Kepala Dipukul dan Rambut Dijambak Hingga Korban Nangis Histeris
- Viral Siswi SMP Jadi Korban Perundungan di Bojonggede Bogor
Pengakuan korban direkam guru lain menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial setelah akun Facebook Azhar Jamil mengunggahnya di Grup Urang Diri Galo.
Dalam video tampak korban yang mengenakan jilbab terbata-bata menjawab pertanyaan gurunya. Rekaman menunjukkan banyak luka memar di wajah bocah itu.
"Ditinju pakai tangan oleh umak (ibu)," kata korban seperti dalam video yang dilihat merdeka.com, Jumat (30/8).
Selain ditinju, bocah malang itu mengaku kerap dicubit ibunya dengan kuat hingga memar. Bahkan dia sering kali dipukul pakai ember dan benda lain meskipun tanpa melakukan kesalahan.
Pukulan membuat kepala korban terluka. Meski lukanya cukup parah, ibunya tidak pernah memberikan obat sehingga luka-luka itu sembuh sendiri.
Ayah Tidak Tahu
Penasaran, gurunya membuka jilbab dan menyingkap seragam korban untuk melihat bekas kekerasan lain. Terdapat luka bekas air panas di perutnya, tetapi belum diketahui penyebabnya.
Korban mengaku penyiksaan itu sudah biasa dia terima dari ibu kandungnya. Selama itu, dia tidak pernah memberitahu ayahnya yang tengah merantau.
"Bapak tidak tahu karena kerja," kata korban.
Mendengar pengakuan korban, guru-gurunya acap kali istighfar karena tak sanggup merasakan kesakitan yang dialami siswinya. Mereka tak menyangka korban yang bersikap pendiam menyimpan cerita pilu di keluarganya.
Pelaku atau ibu korban dikabarkan sudah diamankan pihak kepolisian. Namun, polisi belum dapat membeberkan kronologi dan motif tindak kekerasan itu secara lengkap.
"Nanti akan disampaikan melalui rilis," ungkap Kapolsek Tanjung Batu Iptu Yusri Meriansyah.