Wakapolsek Gunungpati ngamuk, Kapolsek & pengusaha karaoke diperiksa
Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa AKP Hadi merupakan teman dekat pemilik karaoke Hartono.
Buntut Wakapolsek Gunungpati, AKP Hadi yang mabuk saat karaoke bersama dua Sales Promotion Girl (SPG) kemudian mengamuk di Mapolsek Gunungpati, Kota Semarang, membuat Kapolsek Gunungpati Kompol Ahmadi dan Hartono pengusaha tempat karaoke Kumala Asri Cafe, dan Resto diperiksa di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng.
Keduanya diperiksa terkait kronologi dan diminta kesaksiannya terkait insiden mengamuknya Wakapolsek AKP Hadi, saat karaoke bersama dua SPG di tempat milik Hartono. Serta kronologi mengamuknya AKP Hadi di Mapolsek Gunungpati, Kota Semarang.
"Hartono sudah dipanggil ke sini sama pak Kapolsek Kompol Ahmadi. Kompol Ahmadi sudah diperiksa, Hartono pemilik karaoke juga sudah diperiksa anggota kami," tegas Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Jateng, Kombes Hendra Supriyatna, saat dikonfirmasi wartawan Kamis (26/2) di Lantai 2 Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hendra mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa AKP Hadi merupakan teman dekat pemilik karaoke Hartono yang merupakan warga Tumpang, Sampangan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Diketahui dari pemeriksaan ternyata Hartono teman dekat Hadi, sejak jadi Kanit Shabara Polrestabes. Yang menjemput AKP Hadi ya dia (Hartono) saat mengamuk dengan membawa mobil Avanza," ungkapnya.
Hendra membeberkan, saat mengamuk di Mapolsek Gunungpati, ada dua anggota yang terlibat langsung saat AKP Hadi mengamuk. Keduanya adalah anggota Propam dan Kapolsek Gunungpati.
"Aiptu Mi'an Kapolsek Ahmadi. AKP Hadi mengancam akan memenggal kepala Ahmadi (Kapolsek) mendorong, saat Hadi jatuh, Ahmadi lari ke belakang ke asrama Polsek," tuturnya.
Kemudian AKP Hadi dalam kondisi mabuk, keluar membawa gobang (parang), merusak mobil milik Kapolsek Kompol Ahmadi. Kemudian anggota Propam Aiptu Mi'an menelepon Hartono agar menjemput AKP Hadi.
"Keluar merusak mobil. Kemudian Aipda Mi'an menelepon Hartono. Bawa keluar Hartono jemput mobil Avanza. Mau pulang setelah dijemput Hartono," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara itu, Kabid Propam Polda Jateng Kombes Hendra Supriyatna menyesalkan Kapolsek Kompol Ahmadi yang tidak mengambil tindakan tegas terhadap AKP Hadi.
"Kapolsek tidak ambil tindakan malah lari ke belakang asrama polsek," selorohnya.
Termasuk, pemukulan yang dilakukan Wakapolsek AKP Hadi terhadap Nanang, karyawan karaoke Kumala Asri Cafe dan Resto, juga harus dilaporkan sehingga kasus pidana terkait ulah AKP Hadi yang brutal itu bisa diperkarakan dan diproses perkara pidananya.
"Dia memukul, karyawan harus lapor supaya pidana ada," pungkasnya.
Baca juga:
Wakapolsek Gunungpati punya catatan buruk di kepolisian
Tim khusus dikerahkan buru Wakapolsek Gunungpati yang bikin onar
Parahnya kelakuan Wakapolsek mabuk, sekap SPG & rusak polsek
Ngamuk, Wakapolsek juga pukul & ancam tembak karyawan karaoke
Mabuk di ruang karaoke, AKP Hadi ngamuk dan sekap SPG
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.