Wakapolsek Gunungpati ngamuk karena selingkuh, dendam & utang
Wanita yang terlibat selingkuh dengan Wakapolsek, dekat juga dengan Kapolsek Gunungpati Kompol Ahmadi.
Aksi mabuk, menyekap 2 Sales Promotion Girl (SPG) dan merusak Mapolseknya sendiri serta mengancam akan membunuh Kapolsek Gunungpati Kompol Ahmadi diduga dipicu rasa dendam yang lama Wakapolsek Gunungpati terhadap Kompol Ahmadi.
Dari informasi yang dihimpun di Mapolrestabes Semarang dan Mapolda Jateng, saat Wakapolsek Gunungpati AKP Hadi masih berpangkat Iptu dan bertugas di Polres Semarang Barat (sekarang Polsek Semarang Barat), AKP Hadi diduga sempat tersandung kasus perselingkuhan.
Ironisnya, wanita yang terlibat dalam perselingkuhan itu dugaan kuatnya merupakan wanita yang sama dekat dengan Kapolsek Gunungpati Kompol Ahmadi, yang selalu mendatangi ruangan kerjanya saat bertugas saat itu bernama Polwiltabes Semarang (sekarang Polrestabes Semarang).
"Awalnya, terdengar kabar santer wanitanya saat itu dekat dengan AKP Hadi, namun begitu AKP Hadi pindah ke Polsek Semarang Barat, wanita itu malah dekat dan menjadi teman dekat Kompol Ahmadi," ungkap sumber merdeka.com Jum'at (27/2) di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Selain masalah perselingkuhan, sosok polisi perwira nomor dua di Mapolsek Gunungpati ini juga terlilit masalah utang diberbagai lingkungan Polsek Gunungpati maupun rekan-rekanya.
Di Mapolsek Gunungpati saat merdeka.com di warung sekitar polsek terdengar kabar bahwa AKP Hadi juga mempunyai masalah utang piutang dengan banyak orang. Termasuk dengan anak buahnya dan rekan-rekan wartawan yang sampai saat ini belum beres.
"Termasuk rekan saya, katanya minjam uang 10 juta untuk ngurus mobil rental. Tapi ternyata sampai hari ini tidak beres," ungkap sumber merdeka.com yang tidak ingin disebut namanya.
Dendam di antara keduanya semakin memuncak, saat AKP Hadi bertugas sebagai salah satu Kepala unit di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, pada 2013 bermasalah. Kasusnya melarikan tahanan narkoba wanita diajak jalan-jalan meski kemudian dikembalikan lagi di sel Mapolrestabes Semarang.
"Saat itu yang menjadi penyidik adalah Pak Ahmadi yang bertugas di Provost Propam Polda Jateng. AKP Hadi mendapat sanksi berupa penundaan kenaikan pangkat dan pendidikan. Kemungkinan masih ada dendam dengan anggota penyidik. Akhirnya bertemu lagi di Polsek Gunungpati," ungkapnya.
Kompol Ahmadi menduduki jabatan Kapolsek Gunungpati belum genap satu bulan sejak di lantik pada awal Februari 2015 lalu. Sementara AKP Hadi sudah lebih dulu menduduki jabatan sebagai Wakapolsek Gunungpati.
Kabid Propam Polda Jateng Kombes Hendra Supriyatna menyatakan akan menelusuri kejanggalan terkait kasus yang dilakukan AKP Hadi, yang Jum'at (27/2) siang ini resmi buron. Hendra selain menyesalkan tidak tegasnya Kapolsek Gunungpati Kompol Ahmadi, juga mempertanyakan kasus saat AKP Hadi melakukan penganiayaan terhadap seorang gadis panggilan di salah satu karaoke.
"Wakapolsek Gunungpati itu sempat di sel di Lapas Kedung Pane selama tiga bulan tapi tidak dipecat. Selain itu saat insiden kejadian ngamuk di Mapolsek Gunungpati, Kapolsek (AKP Ahmadi) malah meminta maaf ke Wakapolsek. Ini masih perlu kami dalami kasusnya," tuturnya.
Sampai saat ini, tim khusus yang dibentuk Kapolrestabes Semarang Kombes Djihartono masih melakukan pengejaran terhadap Wakapolsek Gunungpati AKP Hadi. Kabar terakhir, AKP Hadi berada wilayah Kawasan Jalan Abdurrahman Saleh, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
"Pas waktu dilacak sinyal handphonenya, terakhir posisi ada di Jalan Abdurrahman Saleh," ungkap salah satu anggota Resmob Polrestabes Semarang.
Sementara Kabid Propam Polda Jateng menyatakan bahwa pelacakan terakhir AKP Hadi ada di Kawasan Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang. Hendra juga meyakinkan jika AKP Hadi sampai hari ini masih berada di sekitar Kota Semarang.
"Pelacakan terakhir ada di Bandara. Sampai saat ini kami yakini yang bersangkutan masih ada di Semarang," pungkas Kabid Propam Polda Jateng Kombes Hendra Supriyatna.
Baca juga:
Kapolrestabes Semarang: Wakapolsek Gunungpati hari ini resmi buron
Kabid Propam: Harusnya Kapolsek berani tembak Wakapolsek Gunungpati
Wakapolsek Gunungpati punya catatan buruk di kepolisian
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Kenapa Saipul Jamil ditangkap polisi di Jelambar, Jakarta Barat? Saipul Jamil pernah terjerat kasus narkoba dan diamankan oleh Polsek Tambora di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.